FOKUSJabar.id: Penulis produktif dari Arab Saudi Adnan Tharsyah dalam bukunya yang sudah diterjemah kan oleh Penerbit Senayan Publishing berjudul ‘Keajaiban Shalat Bagi Kesehatan’ mengatakan, dirinya menemukan gerakan-gerakan yang menyerupai gerakan ruku dan shalat saat dirinya sedang menyiapkan latihan olahraga untuk diperkenalkan dalam sebuah acara di stasiun televisi setempat.
Gerakan itu adalah mencondongkan badan ke depan. Ternyata tidak hanya gerakan ruku, tetapi sujud, duduk dan berdiri. Sejak itulah Adnan meneliti buku-buku yang membahas olahraga dan menghubungkannya dengan gerakan shalat serta manfaat yang didapat.
Hasil penelitian pustaka dan diskusinya dengan beberapa ahli kedokteran, ahli olahraga dan ahli agama, dia menyimpulkan bahwa setiap gerakan shalat memiliki tigas aspek, yakni agama, kedokteran dan olahraga.
Dia pun berkesimpulan bahwa kaum Muslim yang menjaga shalat lima waktunya berati melakukan gerakan-gerakan yang berulang-ulang yang jumlahnya gerakannya melebihi aktivitas saat berolahraga. Itu artinya, melaksanakan shalat lebih baik dari berolahraga.
BACA JUGA:Shalat dan Kesehatan Badan
Mari kita hitung. Dalam olahraga sangat dianjurkan melakukan gerakan yang diulang-ulang minimal selama 30 menit dan dalam seminggu tidak lebih dari 150 menit. Namun, orang biasanya berolahraga seminggu tiga kali dengan durasi yang lebih lama.
Dalam setiap olahraga, ada latihan mencondongkan badan kedepan. Dalam praktik-praktik olahraga, gerakan itu biasanya diulang 10 kali dalam satu kali latihan. Dan bila dilakukan tiga kali seminggu, berarti 30 gerakan. Dalam shalat, seorang Muslim melaksanakan 17 rakaat shalat fardhu dan bila ditambah shalat sunat, sudah 30 rakat.
Tiap rakaat satu ruku dan dua sujud. Itu berarti, seorang Muslim mencondongkan tubuhnya kedepan sebanyak 30 ruku dan 60 sujud atau 90 gerakan setiap hari. Jumlah gerakan itu tiga kali lipat dari mereka yang berolahraga dalam satu pekan. Belum lagi latihan-latihan lain yang meliputi gerakan anggota tubuh seperti kepala, badan, tangan, dan kaki. Gerakan-gerakan shalat pun meliputi anggota-anggota tubuh tersebut. Itu akan dibahas nanti.
Kita juga ketahui ada beberapa olahraga yang terlarang bagi orang lanjut usia, penderita sakit jantung, dan beberapa penyakit lainnya. Tapi, gerakan shalat tidak membahayakan bagi mereka semua, sebab gerakan shalat itu lembut serta dilaksanakan dengan pelan dan tenang atau tuma’ninah. Shalat juga bisa dilakukan oleh semua umur, mulai dari anak kecil hingga lanjut usia.
Sebab shalat tidak menuntut kekuatan, persiapan, atau bakal tertentu. Kelebihan lainnya, tidak ada orang yang cedera karena shalat sementara banyak yang cedera karena olahraga.
Kesimpulannya, shalat adalah olahraga terbaik, ringan, gampang, dan cocok untuk semua orang disamping tentu saja nawaitunya harus tetap untuk menjalankan ibadah.
Semoga kita bisa istiqamah menjalankan shalat fardhu dan menambahnya dengan shalat sunnah lainnya.
Nantikan fadhilah shalat bagi kesehatan selanjutnya. ***
(Refa Riana)