BANDUNG, FOKUSJabar.id: Sebanyak 4 ton telor untuk bantuan sosial warga terdampak Covid-19 yang busuk di Kabupaten Garut tidak benar. Pemprov Jawa Barat mengaku telah mendistribusikan telur tersebut ke kabupaten lain.
Juru bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Jawa Barat Daud Ahmad mengatakan, bahwa telur bantuan tersebut sudah didistribusikan ke kabupaten lain yakni kabupaten Tasikmalaya.
“Itu kan ada kewenangan Bulog, karena data penerima di Garut belum siap akhirnya telor itu didistribusikan ke daerah lain yaitu Tasikmalaya,” kata Daud, dalam konfrensi pers Covid-19 di Gedung Sate di Jalan Diponogoro, Kota Bandung Senin (11/5/2020).
Daud menjelaskan, yang saat ini ada di gudang Bulog hanya tersisa untuk cadangan, dan jumlah tidak banyak.
BACA JUGA: Pemprov Jawa Barat Resmi Ambil Alih Hotel Grand Prianger
“yang saat ini di Gudang hanya tidak beberapa trey lagi itu pun untuk cadangan,” ucapnya.
Sementara itu Ketua Divisi Logistik Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat , Mohammad Arifin Soedjayana, mengatakan, stok telur bansos provinsi di Gudang Bulog Garut hanya 60 trey atau 60 kilogram untuk 60 paket.
Jumlah tersebut merupakan barang baru untuk cadangan apabila Kabupaten Garut akan segera mendistribusikan bansos provinsi kepada Keluarga Rumah Tangga Sasaran (KRTS) Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) penerima bansos provinsi.
“Ada tumpukan paket sembako di gudang tersedia sekitar kurang lebih 2.000 paket bansos provinsi, namun stok telur hanya 60 paket,” kata dia.
Diketahui sebelumnya, Pemprov Jawa Barat mengirimkan 4 ton telur pada 27 April 2020 lalu, kemudian 29 April 2020 stok telur itu dikirimkan ke tampat lain.
(As)