Rabu 11 Desember 2024

Ini Tips Olahraga Saat Berpuasa

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Puasa dan olahraga ternyata tidak perlu dipisahkan. Bagi Anda yang rajin berolahraga, tetaplah berolahraga meski sedang berpuasa. Sebab, otot-otot tetap memerlukan latihan untuk tetap terbentuk atau dalam kondisi fit. Bagi yang biasa berolahraga, apabila berhenti, justru badan akan terasa letih dan lemah.

Olahraga juga bisa meningkatkan imunitas tubuh. Saat ini, imunitas tubuh sangat diperlukan dalam kondisi prima demi bisa menangkal diri dari terserang Covid-19.

Dikutip dari heathline.com oahraga saat berpuasa sangat bermanfaat bagi tubuh. Bahkan untuk penderita diabetes type 2, hal itu sangat dianjurkan karena bisa meningkatkan sensitivitas insulin dan mengontrol kadar gula darah.

Berikut ini tips olahraga saat puasa;

  1. Waktu Olahraga

Tidak disarankan untuk melakukan olahraga di saat berpuasa karena saat berpuasa perut dalam keadaan kosong. Dilansir dari thenational dan islamicity, waktu terbaik untuk melakukan olahraga di bulan Ramadan adalah pada saat setelah berbuka, karena setelah berbuka tubuh mendapatkan energinya kembali dari makanan dan minuman.

Namun, ada juga yang beranggapan bahwa waktu terbaik melakukan olahraga adalah pada saat menjelang berbuka puasa. Seperti yang dilansir dari Kompas.com, dr. Saptawati Bardosono mengatakan bahwa olahraga sebaiknya dilakukan 30-60 menit menjelang berbuka karena mendekati waktu makan.

Menurut penulis, kedua rujukan itu bisa diambil, tergantung kebiasaan dan kondisi tubuh kita. Ada orang yang mampu melakukan olahraga saat berpuasa dan ada juga yang tidak tergantung dari kebiasaan orang tersebut melakukan olahraga. Yang terpenting adalah setelah melakukan olahraga, Anda tidak merasa lemas, pusing, atau bahkan pingsan. Kenali tubuh Anda sendiri!

Baca Juga: PSBB Jawa Barat Dipastikan Berlangsung dari 6 Mei 2020

  1. Lakungan dengan intensitas ringan hingga sedang

Lakukan jenis olahraga yang biasa Anda lakukan seperti biasanya namun,denganintensitas ringan sampai sedang seperti berjalan, jogging, dan bersepeda. Disarankan untuk tidak mencoba intensitas olahraga yang lebih tinggi dari yang biasa Anda lakukan karena ditakutkan tubuh tidak mampu melakukannya.

Untuk mengetahui intensitas olahraga, Anda bisa melakukan Talk Test. “Intensitas ringan berarti Anda masih bisa berbicara dengan lancar tanpa terbata-bata. Intensitas sedang, berarti Anda masih bisa berbicara walaupun terengah-engah. Sementara itu, olahraga sudah temasuk intensitas berat apabila seseorang sudah tidak dapat lagi berbicara,” ujar Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga dr Michael Triangto, Sp.KO.

 

  1. Perhatikan Asupan Makanan

Saat Ramadan, tubuh diberi waktu dua kali untuk makan, yaitu saat sahur dan berbuka puasa. Porsi makan mungkin juga dapat berubah. Namun, usahakan untuk tetap memakan makanan dalam jumlah yang sama seperti hari biasanya, tidak berlebih dan juga tidak kekurangan, dan juga makan beragam makanan yang mengandung zat gizi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral untuk memenuhi kebutuhan zat gizi yang diperlukan tubuh.

Karbohidrat merupakan energi utama bagi tubuh. Karbohidrat dapat mengembalikan kadar glukosa darah yang menurun saat berpuasa. Makan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks dan serat (yang memiliki indeks glikemik rendah) diperlukan karena membantu melepaskan energi secara perlahan sehingga energi dalam tubuh tidak cepat habis.

Memakan makanan yang mengandung indeks glikemik rendah pada saat berbuka puasa bertujuan untuk meningkatkan cadangan karbohidrat, sedangkan jika mengonsumsi makanan yang mengandung indeks glikemik tinggi, maka kadar gula darah akan cepat meningkat tetapi akan cepat habis juga.

Selain karbohidrat, protein juga sangat diperlukan tubuh. Makanlah makanan yang mengandung protein tinggi, seperti ikan, daging, dan telur. Protein merupakan zat yang diperlukan untuk pertumbuhan dan juga sebagai zat pembangun. Protein membantu memulihkan dan memperbaiki sel-sel otot yang rusak ketika berolahraga.

  1. Perbanyak minum

Dehidrasi dapat terjadi saat berolahraga apalagi dilakukan pada saat cuaca panas. Sehingga untuk mencegah hal ini terjadi, asupan cairan ke dalam tubuh harus diperhatikan. Asupan cairan yang disarankan adalah 1,5-2 liter per hari.

Selain itu, Anda juga disarankan untuk membatasi melakukan aktivitas fisik di siang hari untuk mencegah dehidrasi. Melakukan olahraga yang mengeluarkan banyak keringat di siang hari saat puasa dapat menyebabkan dehidrasi karena cairan tubuh hilang melalui keringat.

  1. Cukup WaktuTidur

Untuk menjaga tubuh tetap prima saat berpuasa di bulan Ramadan, waktu tidur harus cukup. Orang dewasa memerlukan waktu tidur sekitar 7-9 jam per hari. Waktu tidur yang kurang dapat mempengaruhi kinerja tubuh. Tidur siang mungkin kadang diperlukan untuk mempertahankan kondisi tubuh tetap sehat.

(Refa Riana)

Berita Terbaru

spot_img