CIAMIS,FOKUSJabar.id: Pendemi Covid-19 berdampak besar pada sektor perekonomian, tak terkecuali armada transportasi. Menjelang pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jawa Barat, sebanyak 1.300 awak kendaraan, mulai dari pengemudi, kondektur hingga kernet telah dirumahkan oleh sejumlah armada bus.
“Itu berlaku untuk bus baik trayek antar kota antar provinsi (AKAP) maupun antar kota dalam provinsi (AKDP),” kata Sekretaris DPC Organda Ciamis Ekky Bratakusuma, Sabtu (2/5/2020).
Menurut dia, perusahaan sudah berusaha agar bisa mempertahankan karyawannya. Namun kondisi saat ini tidak memungkinkan. Apalagi dengan PSBB yang berdampak pada ditutupnya terminal tujuan angkutan, seperti di Jakarta maupun Bandung,” kata Ekky.
BACA JUGA : Rumah Warga di Desa Jatinagara Ciamis Disemprot Disinfektan
Adapun perusahaan otobus (PO) yang merumahkan sebagian pegawainya antara lain Gapuraning Rahayu (GR), Sumberjaya , Aladdin, Merdeka. Selain itu bus kecil, elf dan sejenisnya juga ikut terdampak.
Dari 1.300 awak kendaraan yang dirumahkan, 800 orang di antaranya awak kendaraan atau karyawan bus AKAP, dan 500 trayek bus AKDP.
“Sepinya penumpang akibat ditutupnya terminal Ciamis mengakibatkan perusahaan bus tidak mendapat pemasukan. Kalau dipaksakan beroperasi justru akan makin merugi,” kata dia.
PO Gapuraning Rahayu (GR) bahkan merumahkan 380 awak kendaraan mereka dan hanya menyisakan tenaga mekanik serta montir.
“Tidak semua dirumahkan. Beberapa karyawan bidang pemeliharaan kendaraan tetap bekerja. Kami memberikan sembako untuk karyawan, juga kepada warga terdampak Covid-19 di sekitar kantor Bus GR,” kata Manager Operasional Bus GR itu.
(Riza M Irfansyah/LIN)