BANDUNG, FOKUSJabar.id: Lebaga Riset Repro Indonesia merilis survei yang menunjukan bahwa pemerintah provinsi (Pemprov) Jawa Barat paling responsif terkait penanganan virus corona (COVID-19).
Pengamat Politik dari Universitas Padjajaran (Unpad) Muradi menilai setidaknya ada lima faktor yang membuat Pemprov Jabar jauh lebih unggul dibanding provinsi lain dalam penanganan COVID-19 sekaligus dampak sosial ekonominya dibanding provinsi lain.
“Tentu Jabar gak bisa berdiam diri lamban mengantisipasi karena pusat pandemik ini kan di Jakarta, mau tidak mau harus lebih responsif secara geografis. Langkah-langkah responsif itu penting untuk bisa melokalisir penyebaran Corona,” katanya dalam rilis yang diterima, Sabtu (2/5/2020).
Muradi menilai kecepatan itu juga datang dari manajemen kepemimpinan Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam penanganan COVID-19. Terlepas dari tudingan sebagian pihak tengah mengambil momentum, Muradi menilai Ridwan Kamil memiliki sense of crisis lebih unggul dibanding kepala daerah lain.
BACA JUGA: Warga Jawa Barat Persiapkan Diri, Menkes Setujui PSBB
“Harus diakui ada sesuatu yang lebih punya sense of crisis yang membuat Jabar bisa lebih mengambil inisiatif. Karena misalnya pengambilan (usulan) PSBB provinsi Jabar berani melakukan, itu bukan semata-mata ikut-ikutan, tapi juga intuisi pemimpin,” katanya.
Muradi juga menilai, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil unggul dibanding yang lain karena memilki kemampuan melihat celah memberikan stimulasi terkait dampak sosial ekonomi COVID-19.b
“Persoalan orang miskin baru, terdampak. Butuh kemampuan intuisi efektif,” ujar Muradi.
Kemudian momentum COVID-19 dinilai Muradi membuat pola komunikasi antara Gubernur dan Bupati/ Wali Kota membaik dibanding awal-awal RIdwan Kamil menjabat sebagai gubernur. Ridwan Kamil dinilai mampu memposisikan diri sebagai wakil pemerintah pusat yang bertugas mengkoordinir kesiapan daerah menangani pandemi.
“Terakhir, bagaimana Ridwan Kamil mengakselerasi. Ini yang saya kira kemudian orang menunggu. Akselerasi penting misalnya keberanian gubernur mengusulkan PSBB provinsi, walaupun tidak banyak penyebaran di Jabar, tapi langkah akselerasi ini sangat tepat,” katanya.
Menurut Muradi, momentum penanganan COVID-19 menjadi ajang Ridwan Kamil menantang kemampuan kepemimpinannya dengan melakukan sejumlah tindak lanjut serta kebijakan yang terstruktur dan sistematis.
Repro Indonesia dalam rilis surveinya mencatat masyarakat di keempat provinsi mengaku mudah mengakses info perkembangan kasus COVID-19, terutama di Pemprov Jabardengan persentase sebesar 43% dan DKI Jakarta 39%. Sementara Jateng 35% dan Jatim 31%.Dari keempat provinsi, Provinsi Jawa Barat dianggap paling cepat oleh masyarakatnya dalam menangani wabah Covid-19 dibandingkan tiga provinsi lainnya dengan persentase mencapai 38%.
(As)