BANDUNG, FOKUSJabar.id: Peringatan hari buruh sedunia atau May Day 2020 yang jatuh pada 1 Mei akan berbeda dengan tahun sebelumnya, bisa dipastikan peringaatan May Day di tengah pandemik virus corona (Covid-19) tidak akan ada pengerahan masa yang dilakukan oleh ribuan pekerja untuk melakukan aksi.
Sekretaris Dinas Ketenagaakerjaan dan Transmigrasi Jawa Barat Agus E Hanafia mengatakan, May Day kali ini memang tidak boleh ada pengumpulan masa yang banyak, karena terkait pembatasan sosial berskala besar (PSBB) anjuran pemerintah social distancing dan juga physical distancing karena dalam situas pandemik Covid-19.
“Sudah disepakati oleh serikat pekerja ada beberapa kegiatan yang dilakasnakan untuk mengisi may day ini, seperti memberikan batuan tempat cuci tangan portable ke RS Al-Islam,” kata Agus saat ditemui di usai konfresi pers, di Gedung Sate, Kamis (30/4/2020).
Kegiatan lainnya kata Agus, melakukan seminar secara online yang diikuti oleh seluruh oleh serikat pekerja, yang juga merupakan sebagai penampungan aspirasi dari para pekerja. Disamping itu setelah seminar akan dilaksanakan pembagian 1.000 paket sembako.
BACA JUGA: 62.848 Pekerja di Jawa Barat Dirumahkan dan di PKH
“Kami juga akan melaksanakan pelatihan secara online terhadap pekerja yang di Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) khusunya bagi mereka yang berkerja di perhotelan dan resto,” ucapnya.
“Dalam pelatihan online ini akan ikuti oleh kurang lebih 320 orang, dilakukan selama 10 hari, setiap peserta akan diberikan uang saku sebesar Rp 500 ribu,” ucapnya.
Agus berharap, karena tidak bisa melakukan aksi ke jalan dalam May Day kali ini, kegiatan seminar online bisa tersampaikan pesan-pesan untuk para pekerja.
“Karena pada intinya dalam momentum hari buruh ini kita tetap menjalin komunikasi dengan para pekerja,” tuturnnya. (As)