TANJUNGPINANG, FOKUSJabar.id: Wali Kota Tanjungpinang, H. Syahrul menghembuskan nafas terakhir, Selasa (28/4/2020) pukul 16.45, usai dirawat instensif di RSUD Raja Ahmad Thabib, Kepri sejak 11 April 2020. Ayah Syahrul (sapaan akrabnya), wafat akibat Covid-19 dengan penyakit penyerta seperti jantung, ginjal, dan gula darah.
Dilansir republika.co.id, jenazah wali kota yang berusia 59 tahun ini dimakamkan di Taman Makan Pahlawan, Kilometer 5 Tanjungpinang, Selasa (28/4/2020) sekitar pukul 21.00 WIB. Prosesi pemakaman dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan penanganan Covid-19 oleh tim medis berpakaian lengkap Alat Pelindung Diri (APD).
Syahrul dilahirkan di Tarempa, salah satu kelurahan di kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, provinsi Kepulauan Riau, pada 30 Agustus 1960. Wali kota yang berlatarbelakang seorang guru SD ini meninggalkan seorang istri Jauriyah dan tiga orang anak (seorang putra dan dua orang putri).
BACA JUGA: Masyarakat Kota Bandung Diminta Waspada, Sebaran Covid-19 Meluas
Ayah Syahrul dinyatakan positif Covid-19 pada Senin (13/4/2020) lalu bersama tiga pasien lain berdasarkan tes PCR. Keempatnya, dipastikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepulauan Riau dan tercatat sebagai pasien baru.
Wali kota yang resmi dilantik bersama wakilnya, Rahma pada 21 September 2018 ini pun dirawat di ruang isolasi RSUP Kepri. Kondisinya disebut relatif stabil meski tubuhnya sudah dipasang ventilator.
Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Rahma mengaku syok setelah menerima kabar kepulangan Syahrul ke Rahmatullah. Tidak hanya seorang partner kerja, Ayah Syahrul disebut Rahma sebagai orang tua, kakak, dan contoh teladan baginya.
“Beliau sosok yang luar biasa, saya banyak belajar darinya,” ujar Rahma.
Meninggalnya Ayah Syahrul, nampaknya membuat semua warga Tanjungpinang kehilangan seorang pemimpin yang mereka cintai. Hal ini terlihat dengan hadirnya ribuan warga saat pemakaman Ayah Syahrul di Taman Makam Pahlawan Pusara Bhakti, Batu 5, Selasa (28/4/2020) malam, meski ditengah pandemi Covid-19.
Juru Bicara Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 Kepri, Tjetjep Yudiana menyesalkan masih banyak warga yang tidak menjaga jarak untuk mencegah penularan COVID-19 saat pemakaman Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul. Pihaknya pun sudah mengingatkan aparat berwenang untuk mengarahkan masyarakat agar tidak berkerumun.
“Seharusnya kan jaga jarak, menggunakan masker. Ini lebih baik untuk mencegah penularan COVID-19,” ujar Tjetjep.
“Kami memahami situasi kebatinan masyarakat. Kita semua sedih kehilangan pemimpin, tokoh dan ulama seperti Pak Syahrul. Namun kami mengharapkan agar masyarakat mengikuti protokol kesehatan,” terangnya.
Salah seorang warga, Rudi pun menyayangkan masih terjadi kerumunan warga. Rudi bersama istrinya sudah berada di lokasi sejak pukul 19.30 WIB dan berupaya menjaga jarak dengan warga lainnya.
“Kami pikir semua orang sudah paham agar jaga jarak, tetapi itu tidak dilakukan,” tegas Rudi.
(ars)