CIAMIS,FOKUSJabar.id: Si mobil kecil berdinamo (Tamiya) sebuah mainan dengan skala 1 : 32 asal Shizuoka, Jepang, sempat menjadi kegemaran kalangan muda hingga pada tahun 1990-an.
Sempat tenggelam setelah muncul berbagai macam mainan dengan teknologi yang lebih canggih. Namun permainan tersebut tidak pernah benar-benar ditinggalkan oleh pecintanya.
Mobil berdinding plastik karbon ini tetap melaju di lintasan licin, terutama di tempat sederhana di luar mal, seperti pasar atau rumah warga terutama di pusat keramaian kota Ciamis yakni Taman Alun-alun CIamis.
Bentuk mobilnya masih sama, tapi tipe dan inovasi mesin, membuat Tamiya dikeluarkan kembali dari kotak penyimpanan oleh pemiliknya. Mobil mini 4 wheels drive inimasih kerap terlihat melaju di sirkuitnya di Alun-alun Ciamis setiap sore hari di Alun-alun Ciamis.
” Mobil ini asyik untuk diotak-atik, seru berburu spare part-nya, harganya juga relatif stabil,” ujar salah satu pengemar Tamiya Toni Dzulham, Rabu (29/4/2020)
Menurutnya, dulu di Ciamis mainan Tamiya sempat ngetrend, setiap minggunya sering diadakan perlombaan balap di Taman Alun-alun Ciamis, namun sekarang sudah jarang yang main, tapi bukan tidak ada, masih ada segelintir orang yang memainkanya.
” Dulu sih sering ada perlombaan, dan hadiahnya juga lumayan, ya kegiatanya juga kan positif, dari pada anak muda mainanya ngotak ngatik ‘internet positif’, nongkrong gak puguh, mening ngotak ngatik Tamiya,” ungkap dia.
Toni menambahkan, di momen Bulan Ramadan in memang biasanya para penggemar Tamiya mulai kembali eksis dengan menggelar sirkuit di sebagian ruas taman Alun-alun Ciamis untuk menghabiskan waktu menunggu bedug magrib.
Kemudian dimasa pendemi Covid19 ini, tidak se meriah bermain di ramadan tahun lalu, harus berfikir kembali jika akan menggelar sirkuit.
” Kita upayakan se safety mungkin dalam bermain, seperti bermain tamyanya di rumah saja, tidak ditempat umum dan tidak berkerumun, serta menyediakan tempat cuci tangan,” ungkanya.
(Riza M Irfansyah/Bam’s)