BANJAR, FOKUSJabar.id: Kasus Corona Virus Disease (Covid-19) yang terjadi di Kota Banjar kian memprihatinkan, meski sudah ada dua pasien positif dinyatakan sembuh setelah menjalani isolasi di RSUD Kota Banjar, Jawa Barat, Jumat (17/4/2020) lalu.
Kedua pasien tersebut, Rian (16) warga Kelurahan Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar dan Anah (72) warga Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis.
Pandemi itu berdampak kepada para pedagang kecil. Salah satunya, Yudi seorang pedagang kecil di Jalan Raya Pegadaian, Kota Banjar. Menurut Yudi, penghasilannya anjlok (terjun bebas) 70 persen.
“Akibat Covid-19, hampir 70 persen penghasilan saya menurun,” katanya, Senin (20/4/2020).
Baca Juga: Pemkot Bandung Pangkas Anggaran Pembangunan untuk Covid-19
Yudi mengaku, untuk belanja juga dirinya mengaku sudah kesulitan karena pendapatan anjlok. Apalagi lanjutnya beberapa hari ke depan sudah masuk bulan Ramadhan yang mana kebutuhan harus dipenuhi. Dia berharap, pandemi segera berakhir karena dampaknya sangat terasa sekali.
“Untuk belanja juga sudah sulit. Terlebih menghadapi bulan suci Ramadhan,” ungkapnya
Hal serupa juga dirasakan oleh pedagang nasi di sekitar RSUD Kota Banjar, Dede. Omzetnya menurun drastis karena ada pembatasan bagi pembesuk.
“Yang besuk biasanya makan di sini. Sekarang dibatasi, ya otomatis dampaknya sangat terasa,” akunya
Tidak menutup kemungkinan lanjut dia, para pedagang khususnya yang berjualan di sekitar RSUD semua merasakan hal yang sama. Namun meski demikian, dirinya mengaku tetap berjualan karena bagaimana juga kebutuhan hidup sehari – hari harus dipenuhi.
“Semuanya pasti merasakan hal yang sama akibat pandemi Covid-19,” pungkasnya.
(Agus/Bam’s)