Kamis 12 Desember 2024

KONI Jabar Ingin PON XX Digelar 2020

BANDUNG, FOKUSJabar.id: KONI Jabar berharap pelaksanaan PON XX di Provinsi Papua tetap digelar di tahun 2020. Tidak digelar melewati tahun 2020, seperti opsi yang pernah diungkapkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali.

Ketua Umum KONI Jabar, Ahmad Saefudin berpendapat, setidaknya ada tiga dasar pemikiran terkait pelaksanaan PON XX. Yakni kualitas prestasi atlet di ajang PON yang terjaga, venue dan segala fasilitas pendukung lain sesuai rencana atau selesai dan tersedia, dan wabah virus Corona (Covid-19) usai di bulan Mei-Juni 2020.

“Jadi menurut pendapat kami, akan bijak bila PON tetap dilaksanakan di tahun 2020. Untuk bulan pelaksanaannya bisa fleksibel dengan catatan cabang olahraga berkesempatan menjalani latihan setidaknya dengan durasi 5 sampai 6 bulan sebelum PON digelar,” ujar Ahmad melalui aplikasi pesan WhatsApp (WA), Jumat (17/4/2020).

Alasan lain yang mendasari pelaksanaan PON XX tetap digelar tahun 2020, lanjut Ahmad, terkait marwah, semangat dan motivasi Provinsi Papua yang tetap terjaga. Dengan demikian, nilai strategis dari PON XX masih tetap unggul, khususnya dalam memperkuat nasionalisme.

BACA JUGA: PON XX Akan Digelar Oktober 2021? 

“Secara regulasi, memang perlu permohonan dan keputusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua maupun PB PON XX yang diusulkan ke KONI Pusat serta pemerintah dalam hal ini Kemenpora yang sudah melakukan koordinasi dengan pihak DPR sebagai bahan usulan ke Presiden,” terangnya.

Namun jika tetap harus dilaksanakan di tahun 2021, Ahmad meminta jika keputusan resmi yang dikeluarkan pemerintah dalam hal ini Presiden, bisa secepatnya. Setidaknya, maksimal di bulan Mei 2020 sudah ada keputusan resmi terkait pengunduran PON XX ke tahun 2021 melalui keputusan presiden (Keppres) atau peraturan presiden (Perpres).

“Ini agar masing-masing KONI provinsi memiliki waktu untuk memasukan dana mengikuti PON di usulan anggaran 2021 yang pengajuannya ditutup di bulan Juni 2020. Hal lain yang perlu jadi pertimbangan, masih adanya kemudahan bagi kontingen atau provinsi memiliki waktu latihan dan persiapan,” tutur Ketua Umum KONI Jabar dua periode ini.

Hal yang dinilai pihaknya paling mendasar, lanjutnya, secara umum anggaran akan cair di bulan April atau Mei di tahun berjalan. Karena itu, jika PON XX digelar di tahun 2021, dibutuhkan waktu bagi atlet cabang olahraga untuk bisa latihan dan menjalani persiapan laiinnya.

“Jadi kalau pelaksanaan PON XX keukeuh di 2021, minimal 5 sampai 6 bulan setelah anggaran di setiap provinsi cair. Meski kalau dilihat dari sisi kemampuan anggaran pemerintah, baik pusat maupun daerah, di tahun 2021 diprediksi akan sangat terbatas karena tersedot di tahun ini untuk penanganan Covid-19. Termasuk roda ekonomi yang tidak lancar bahkan stagnan,,” paparnya.

Untuk itu, jika PON XX digelar di tahun 2021, perlu komitmen bersama antara pemerintah pusat dan daerah untuk bisa mendukung anggaran untuk penyelenggaraam PON XX serta KONI Provinsi mengirimkan kontingen.

Aspek lain yang tidak kalah penting dan tidak bisa dilupakan begitu saja, yakni banyaknya agenda olahraga di tahun 2021. Seperti Olimpiade Tokyo pada Juli-Agustus 2021 serta SEA Games XXXI di Vietnam pada November-Desember 2021 dimana pemerintah pusat pun dipastikan harus mengalokasikan anggaran untuk even olahraga tersebut.

“Dengan demikian, pelaksanaa PON XX harus sebelumnya. Persiapan atlet yang akan berlaga di dua even olahraga tersebut pun perlu mendapat perhatian khususnya. Tidak hanya dari sisi anggaran, juga persiapan serta prediksi peak performance atlet,” tegasnya.

Terkait persiapan PON XX Jabar yang sudah terprogram di 2020 namun tertunda pelaksanaannya, Ahmad meyakini dan menjamin aman dan bisa kembali teralokasikan di tahun anggaran 2021.

“Dengan kondisi tadi, baik dari aspek anggaran maupun kesiapan atlet-atlet di daerah, PON XX lebih cenderung tetap dilaksanakan di tahun 2020. Setidaknya di akhir tahun 2020 atau di bulan Desember, sebelum hari libur nasional Idul Fitri dan Natal. Saat ini yang harus menjadi perhatian besar dan penguatannya adalah bagaimana Pemerintah Pusat dan daerah menemukan upaya untuk menemukan strategi yang terintegrasi dalam penanganan pemutusan penyebaran COVID-19 sehingga kehidupan masyarakat Indonesia pun kembali normal,” pungkasnya.

Seperti diketahui, KONI Jabar sudah mendapatkan dana hibah dari Pemerintah Provinsi untuk persiapan dan keikutsertaan di ajang PON XX sebesar Rp300.853.306.752 sekaligus menjadi yang terbesar dibanding organisasi olahraga dan kepemudaan lain. Anggaran tersebut pun sudah digunakan KONI Jabar untuk berbagai program persiapan PON XX mulai dari pelaksanaan pelatda di 37 cabang olahraga peserta PON XX hingga berbagai program lainnya.

(Ageng)

Berita Terbaru

spot_img