BANDUNG,FOKUSJabar.id: Sekda Kota Bandung yang juga sekaligus Ketua Harian Gugus Tugas, Ema Sumarna meminta semua pihak turun kelapangan tidak ada yang dikantor. Hal itu merupakan salah satu upaya memaksimalkan kinerja dalam melawan (COVID-19).
“Semua terlibat dalam gugus tugas termasuk Lurah, Camat, Ketua RT, Ketua RW dan diwajibkan untuk terus melakukan koordinasi dalam penanganan Covid-19 diwilayahnya masing-masing. Dan 90% mereka harus turun kelapangan tidak ada yang dikantor kecuali saat dipanggil untuk teleconference,” kata Balai Kota Bandung, Rabu (15/04/2020).
Baca Juga : Lawan Covid-19, Firman Utina Lelang Jersey Persib Musim 2015
Sekda Kota Bandung mengatakan, untuk bantuan warga semua diharapkan dapat memberikan data yang valid. Yang pasti, kata Ema, jangan ada data titipan untuk warga yang menerima bantuan.
“Bantuan harus sampai kepada mereka yang berhak, jangan sampai mereka yang masih mampu mendapatkan alokasi bantuan tersebut. Jadi, utamakan dulu mereka yang jelas-jelas membutuhkan,”katanya.
Lebih lanjut Ema menjelaskan, semua pihak dilibatkan dalam pemberian bantuan tersebut, laporan pun harus transparan disampaikan ke masyarakat agar memahami mekanisme bantuan yang diberikan.
“Selain itu setiap minggu harus ada report, dan dikawal oleh pihak yang sudah ditetapkan,” Sekda Kota Bandung.
Dalam pembagian bantuan tunai dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, teknisnya bekerja sama dengan PT. Pos dan untuk waktunya ditentukan.
“Hal itu dilakukan agar bantuan tepat sasaran dan tidak ada berkerumun karena pada saat dilakukan pembagian waktunya tidak bersamaan. Dan ini akan meminimalisir penyebaran Covid-19 ditengah warga.” ucapnya.
Ema mengatakan, kenapa bantuan kepada warga berupa uang tunai. Pasalnya, belum ada distributor sembako yang siap menyiapkan ribuan paket sembako ditengah sulitnya pendistribusian dan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pangan.
“Itulah alasan kami memilih bantuan akhirnya berupa uang tunai,” tuturnya.
(Yusuf Mugni/As)