JAKARTA, FOKUSJabar.id: Mundurnya Ratu Tisha Destria sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, memunculkan beberapa nama sebagai kandidat pengganti. Setidaknya ada enam nama yang muncul, termasuk adik ipar Ketua Umum PSSI, Maaike Ira Puspita.
Nama Maaike Ira Puspita muncul setelah Wakil Ketua PSSI, Cucu Sumantri menyebut jika Tisha akan diganti wakil Sekjen PSSI. “Wasekjen naik posisinya (jadi sekjen PSSI). Berdoa saja semua baik-baik,” ucap Cucu seperti dilansir CNNIndonesia.com, Senin (13/4/2020).
Maaike Ira Puspita sendiri ditunjuk sebagai Wasekjen PSSI pada 16 Januari lalu. Ia disebut-sebut sebagai istri dari Kapolres Kepulauan Seribu, AKBP Mochamad Sandy Hermawan yang juga adik kandung Ketua Umum PSSI, Mochammad Iriawan atau Iwan Bule.
BACA JUGA: Ratu Tisha Resmi Mundur dari Jabatan Sekjen PSSI
Namun, wacana Maaike Ira menggantikan Tisha langsung dibantah anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI. Salah satunya Yunus Nusi yang menegaskan jika PSSI masih mencari-cari kandidat.
“Hingga saat ini, kami belum memikirkan siapa pengganti Tisha sebagai Sekjen PSSI. Semua akan melalui proses lebih lanjut,” kata Yunus seperti dilansir situs resmi PSSI.
Hal senada dilontarkan Haruna Soemitro, anggota Exco sekaligus direktur Madura United. Haruna mempertanyakan wacana wakil sekjen Maaike Ira yang akan menggantikan Tisha.
“Tolong kasih tahu saya yang berasal dari desa ini, kalau Sekjen mundur apakah penggantinya harus Wakil Sekjen?” kata Haruna.
Kandidat lain pengganti Tisha pun bermunculan seperti dilansir detik.com. Setidaknya ada lima nama lain, selain Maaike Ira.
Yakni Ahmad Syauqi Suratno yang pernah bertugas di Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI) hingga dihentikan pada 2014. Saat ini, Syauqi menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DIY Yogyakarta periode 2019-2023. Saat Kongres Luar Biasa PSSI pada 2019 lalu, Syauqi sempat mencalonkan diri sebagai anggota Komite Eksekutif PSSI namun gagal terpilih.
Lalu ada nama mantan Deputi Sekjen PSSI tahun 2008 yakni Marco Gracia Paulo. Hanya satu tahun di PSSI, Marco hijrah ke PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai Direktur Pengembangan Strategis dan Inovasi. Terakhir, dia dipercaya menjadi CEO Badak Lampung FC sebelum pindah ke PSS Sleman. Marco pun memiliki sertifikat Sports Industry Essentials, Columbia University.
Nama kandidat lain yang muncul yakni Viola Kurniawati, mantan Chief Executive Officer (CEO) PSS Sleman pada Liga 1 2019. Kiprahnya di sepakbola Indonesia sudah cukup lama, mulai dari Media Officer Persija, staf di PT Liga Indonesia Baru, dan pernah menjabat sebagai CEO PSS Sleman.
Kemudian ada nama komentator sepakbola, Tommy Welly atau yang akrab disapa Bung Towel. Mantan jurnalis sepakbola ini, pernah menjabat sebagai Direktur Pengembangan Sepakbola dan Direktur Kompetisi PSSI 2012-2016, juru bicara PSSI, Anggota Ad-hoc Reform Committee PSSI-FIFA, AFC Coach Education Course (Technical Director/Instructor), dan Technical Study Group.
Selain Bung Towel, nama lain yang akrab dilayar kaca yakni Muhammad Kusnaeni. Jurnalis senior dan komentator sepakbola itu dianggap publik layak mengisi kursi Sekjen PSSI. Sempat mendaftarkan diri sebagai anggota Komite Eksekutif PSSI pada Kongres Luar Biasa PSSI pada November 2019, namun gagal terpilih. Saat ini, Kusnaeni sibuk sebagai Ketua I Bidang Organisasi dan Pembinaan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
(ars)