CIAMIS,FOKUSJabar.id: Pemerintah Desa Pawindan Kecamatan/Kabupaten Ciamis Jawa Barat membentuk “Relawan Desa Lawan Covid 19” untuk mempersempit penyebaran virus corona (Covid-19).
Kepala Desa Pawindan Ahmad Kartoyo menuturkan, beberapa kegiatan pemberdayaan yang sebelum nya sudah di rencanakan dianggarkan dari dana desa terpaksa di cancel agar bisa menjalankan penanganan Covid 19.
Baca juga: Pemda Provinsi Jabar Resmi Ajukan PSBB di 5 Wilayah
Salah satu antisipasi dampak Corona terhadap ekonomi warga, Desa Pawindan Gulirkan Program Padat Karya Tunai nanti nya warga yang kehilangan pekerjaan akibat karantina lokal terbatas yang di berlakukan di Kabupaten Ciamis akan di arahkan untuk ikut dalam pembangunan infrastruktur di desa Pawindan.
“Silahkan warga yang terdampak bisa ikut bekerja dalam program padat karya tunai (PKT) dengan syarat harus ber KTP Desa Pawindan,” kata Ahmad, Rabu (7/4/2020).
Ahmad mengatakan, beberapa titik pembangunan memang membutuhkan pekerja untuk mengangkut bahan material dari tepi jalan menuju lokasi pembangunan ini bisa dikerjakan oleh warga dan warga dapat upah dari kerjanya.
“Siapapun yang terdampak Covid-19 yang mau ikut kerja silahkan saja,” ucap dia.
Ahmad melanjutkan, terkait pencegahan Covid-19 pihaknya telah membentuk posko penanggulangan Covid 19 di setiap dusun yang ada di wilayah Desa Pawindan.
“Tiga Dusun masing masing sudah mendirikan Posko untuk memantau kedatangan Pendatang atau pemudik dari zona merah” jelasnya.
Ahmad menjelaskan, pemerintah desa menyiapkan Sprayer Disinfektan di tiap posko untuk menyemprotkan desinfektan seminggu 2x di tiap RT dan tiap posko dibekali dengan Alat Pengukur Suhu (Digital Infrared) agar orang yang masuk Pawindan dapat diukur suhu badan nya.
“Tiap posko dusun disiapkan alat nya yang pakai infrared agar tidak ada kontak langsung dan minimal kita tahu jika ada yang demam,” ucap dia.
Sementara itu Kasi Pemdes menjelaskan, bahwa di Kantor Desa sendiri akan ada pusat informasi Covid 19 tingkat desa. Untuk mengolah data ODP dan juga data Warga yang terdapak Corona.
“Kita akan mulai data warga yang ekonomi nya terganggu seperti pedagang di sekolah yang tidak bisa berjualan karena sekolah diliburkan, agar ketika ada bantuan datang desa sudah punya data yang akurat” ucapnya.
Ahim menambahkan, sejauh ini ada 59 Pemudik dari Zona Merah yang terdata sebagian akan habis masa karantina 14 Hari nya. Pemdes dan lembaga desa berharap seluruh lapisan masyarakat bekerja sama mencegah penyebaran virus ini. Kata dia, pihaknya harus membangun kesadaran warga karena tanpa kesadaran diri sendiri sulit memetakan penyebaran virus Covid 19 ini.
Lanjut Ahim, tahap awal kita fasilitasi Masker dan alat semprot desinfektan, kita siapkan juga cairan pembersih lantai untuk membuat desinfektan, kita lakukan penyemprotan seminggu 2x.
“Thermometer Juga sudah ada di posko. Megaphone atau Pengeras suara juga akan di sediakan di 3 posko dusun, agar membantu kegiatan sosialisasi, sementara Produksi masker kain sendiri sedang berjalan, memberdayakan penjahit lokal Pawindan. 5000an penduduk Pawindan mudah mudahan bisa mendapatkan Masker Gratis,” ungkapnya.
(Husen Maharaja/As)