Minggu 12 Januari 2025

Sekretaris Demokrat Jabar Minta Pemkab Cianjur Bantu Warga Terdampak Covid-19

CIANJUR, FOKUSJabar.id: Sekretaris DPD Partai Demokrat Jabar Wawan Setiawan mengimbau Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur agar memberikan bantuan kepada warga Cianjur terpaksa diam di rumah akibat penyebaran Covid-19. Terlebih warga diam di rumah karena mengikuti anjuran pemerintah. Supaya tidak tumpang tindih dengan bantuan dari pemerintah pusat dan Pemprov Jabar, maka pendataan harus dilakukan dengan sangat teliti.

“Akibat harus berdiam diri di rumah, banyak warga yang tidak mampu dan kesulitan memenuhi kebutuhan pokoknya karena ketiadaan pendapatan. Mereka inilah yang harus dibantu apabila penanganan virus Corona ini ingin berhasil,” kata Sekjen DPD Partai Demokrat Jabar Wawan Setiawan.

Bakal Calon Bupati Cianjur itu pun menilai bahwa langkah pembatasan sosial dengan mengharuskan warganya diam di rumah sangat tepat. Namun, kata dia, dampaknya sangat berat bagi warga pekerja harian dan tidak memiliki gaji tetap. Dia mencontohkan pedagang kecil, pegawai informal dan lainnya.

Baca Juga: Pasien Diduga Corona di Cianjur Meninggal

“Kalau mereka tidak mencari nafkah karena harus tinggal di rumah, maka kebutuhan keluarganya tidak akan terpenuhi. Mereka inilah yang harus dibantu pemerintah,” kata Wawan.

DPD Partai Demokrat Jabar

DPD Partai Demokrat Jabar meminta Plt Bupati Cianjur untuk menugaskan jajarannya segera mendata warga terdampak Corona. Hitung dengan cermat warga miskin dan tidak mampu yang terdampak, lalu pilih dan pilah mana yang sudah dan akan mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, sisanya dibantu oleh pemkab Cianjur,” kata dia menambahkan.

Menurut perhitungannya, jika pemerintah pusat membantu warga miskin di Kabupaten Cianjur sebanyak 24 persen, dan pemerintah provinsi membantu sebanyak 40 persen, maka Pemkab Cianjur tinggal membantu 35 persen warga miskinnya.

Seperti diketahui, besaran bantuan Pemerintah Provinsi Jabar adalah Rp500 ribu (Rp150 ribu tunai dan Rp350 ribu bentuk sembako).

“Pemkab Cianjur bisa saja mencontoh bantuan yang diberikan Pemprov Jabar baik besaran maupun modelnya,” kata dia.

Jika Pemkab Cianjur memberikan bantuan sebesar Rp500 ribu kepada warga terdampak Corona, dan warga yang harus dibantu sebanyak 40 ribu sampai 50 ribu orang, maka Pemkab Cianjur harus menyediakan Rp25 milyar per bulan. Sesuai arahan pemerintah pusat, bantuan diberikan selama empat bulan, maka harus dialokasikan anggaran sebesar Rp100 milyar.

“Menurut saya, bantuan pemenuhan kebutuhan pokok bagi masyarakat terdampak Corona ini lebih masuk akal dibandingkan rencana Pemkab Cianjur yang akan menyediakan lahan seluas 2 hektar untuk makam korban Corona yang meninggal dunia. Jangan dulu menyiapkan lahanlah. Kita justru harus berusaha supaya korban kembali sehat, bukannya meninggal,” kata Wawan.

Menurut dia, penyediaan lahan seluas 2 hektar untuk makam korban justru bisa menimbulkan ketakutan di kalangan warga. Jika sudah begitu, secara psikis akan mengikis sistem imun badan manusia sehingga justru menyebabkan kerentanan daya tahan tubuh.

“Cukup beri bantuan warga miskin, cukupi kebutuhannya selama diam di rumah, jangan terlalu ditakut-takuti. Dana yang dialokasikan untuk beli lahan makam, alihan untuk bantuan selama penanganan Corona. Mudahan-mudahan di Kabupaten Cianjur tidak ada korban yang meninggal dunia akibat Covid-19,” kata dia.

(LIN)

Berita Terbaru

spot_img