CIAMIS, FOKUSJabar.id: Kyai, ulama dan ustad di Ciamis menjalani rapid test Covid-19 di SMP Terpadu Al-Hasan, Selasa (7/4/2020). Pelaksanaan rapid test disaksikan langsung Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum beserta pejabat Pemprov Jabar dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ciamis.
Ada tiga bangku untuk pemeriksaan. Setiap bangku terdapat dua petugas dengan memakai APD lengkap. Setiap ulama yang akan di tes, dipanggil satu per satu masuk ke ruangan. Kemudian peserta tes diambil darah layaknya saat akan donor darah.
“Hari ini kami melakukan tes rapid Covid-19 kepada 5.000 kyai, ulama, ustad dan ustadzah. Tapi secara bertahap, karena memang mengharuskan bertahap. Alhamdulillah, antusiasme para ulama hadir, bahkan melebihi kuota,” ujar Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul saat memantau pelaksanaan rapid test Covid-19 di Ciamis, Selasa (7/4/2020).
Uu mengakui ada oknum yang menafsirkan hal lain soal pelaksanaan rapid test terhadap para kyai. Seperti yang beredar di media sosial yang menyalahkan pemerintah untuk ini dan itu.
“Kami sudah menjawab melalu media sosial juga. Mudah-mudahan apa yang diharapkan dan kita inginkan bisa berhasil memutus mata rantai penyebaran virus Corona di Jabar. Termasuk di klaster yang sekarang ada seperti Sukabumi dan Lembang,” jelas Uu.
Menurut Uu, para Ulama dan Kyai menjadi prioritas rapid test tersebut karena selalu bersentuhan langsung dengan masyarakat. Banyak yang bersalaman dan cium tangan.
“Tentunya, hasilnya akan menjadi kesimpulan yang ujungnya Pemerintah tidak salah membuat keputusan,” ucap Uu.
Uu mengingatkan kepada para kyai yang masih belum memahami, tidak diharapkan membuat statemen dan ajakan yang dapat meresahkan masyarakat. Pihaknya menegaskan tidak memaksa bagi yang tidak ingin melakukan rapid test.
Baca Juga : Satu Orang PDP Covid-19 Asal Ciamis Meninggal Dunia di RSUD Banjar
“Tahap pertama Gubernur memberi kuota 5.000, setelah dari jumlah Ponpes di Jabar. Ini bisa membuat kesimpulan tidak terlalu meleset,” kata Uu.
Bertambahnya angka kasus Covid-19, lanjut Uu, karena masyarakat kurang disiplin dalam menjalankan imbauan pemerintah. Seperti diam di rumah dan melakukan physical distancing.
“Kami tidak saling menyalahkan, yang kami cari adalah solusi supaya (virus) Corona cepat hilang di Jawa Barat dan negeri ini,” pungkasnya.
Salah seorang ulama Ciamis, Anwar Solihin Korada mengaku PUI Priangan Timur menyambut baik pelaksanaan rapid test terhadap para ulama dan kyai di Jawa Barat. Melalui tes akan terlihat dan meminimalisir penyebaran virus Corona.
“Ini merupakan inisiatif yang bagus dan harus diapresiasi. Kami mendukung sekali,” kata Anwar.
Menurut Anwar, para ulama dan kyai perlu untuk mengikuti rapid test karena sebagai bentuk ikhtiar nyata selain berdoa. Ini merupakan kesempatan bagus bagi para ulama di Ciamis.
“Supaya bisa melihat diri kita bersih atau negarif Corona. Agar kami bisa tenang saat berhadapan dengan santri dan masyarakat. Mudah-mudahan hasilnya nanti tak ada yang positif,” pungkasnya.
Berdasarkan data dari Dinkes Ciamis, target jumlah rapid test untuk para ulama di Ciamis sebanyak 120 orang. Hasilnya akan diumumkan beberapa hari setelah tes dilaksanakan.
(Riza M Irfansyah/ars)