Jumat 13 Desember 2024

Tingkat Literasi Rendah, Nadiem Akan Ubah Isi Buku Pelajaran

JAKARTA, FOKUSJabar.id: Untuk memperbaiki kemampuan membaca pelajar Indonesia, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Nadiem Makarim berencana mengubah isi buku pelajaran. Hal ini diungkapkan Nadiem usai mengikuti rapat terbatas (ratas) yang dipimpin Presiden Joko Widodo.

“Selama ini, buku yang digunakan di sekolah hanya fokus ke buku-buku paket pembelajaran dan kurikulum. Paradigma itu harus diubah, bagaimana caranya agar pelajar mencintai membaca dan literasi meningkat. Itu yang lebih penting,” ujar Nadiem seperti dilansir suara.com, Jumat (3/4/2020).

Dalam ratas dengan tema ‘Strategi Peningkatan Peringkat Indonesia dalam Programme for International Student Assessment (PISA)’, Presiden Jokowi mengungkap skor kemampuan membaca pelajar di Indonesia yang lebih rendah dibanding kemampuan matematika dan sains berdasarkan penilaian dari PISA.

Skor kemampuan membaca siswa Indonesia adalah 371 dan berada di posisi 74. Sedangkan skor kemampuan matematika 379 di posisi 73 dan kemampuan sains dengan skor 396 di posisi 71.

“Jadi konten-konten buku harus fokus pada hal yang menyenangkan siswa. Perubahan terpenting, kalau anak mencintai membaca, mereka akan tertarik karena konten menarik. Dari situ proses literasi akan terjadi,” terangnya.

Baca juga: Gubernur Jawa Barat Pantau Langsung Rapid Test di Balai Kota Bandung

Nadiem mengatakan selama ini pelajaran Bahasa Indonesia juga terbagi menjadi tiga fokus yaitu literasi, gramatika dan kosa kata. Ke depan, Nadiem ingin benar-benar fokus ke literasi.

“Bagaimana konten pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan buku-buku yang menyenangkan, menarik, relevan untuk jenjang masing-masing siswa kita. Jadi bagaimana bisa cinta membaca, mencintai bacaan, persuasif secara verbal dan persuasif dengan menulis. Itu yang akan mendorong angka literasi kita naik dan tentu bukan hanya dari buku, tapi juga ‘channel’ belajar ‘online’,” tegasnya.

(ars)

Berita Terbaru

spot_img