JENEWA, FOKUSJabar.id : Virus Corona (Covid-19) sudah dinyatakan sebagai pandemi oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) dan menyebut jika tak ada tempat di dunia yang aman dari efekna. Namun hingga saat ini, setidaknya ada 16 negara dilaporkan belum ditemukan kasus Covid-19.
Dikutip dari republika.co.id, ke-16 negara yang terbebas dari kasus Covid-19 tersebut di kawasan Asia, Afrika, dan Pasifik. Dikutip dari laman Bernama, ada tiga negara di Asia yang belum memiliki kasus positif Covid-19 yakni Turkmenistan, Tajikistan, dan Korea Utara (Korut).
Sementara di Afrika, ada 6 negara yakni Lesotho, Sudan Selatan, Yaman, Sierra Leone, Burundi, dan Malawi. Dan di Pasifik sebanyak enam negara yakni Tonga, Samoa, Vanuatu, Cook Islands, Niue, dan Tuvalu.
Wabah Covid-19 Belum Usai
Meski demikian, WHO menegaskan wabah Corona belum akan usai di kawasan Asia dan Pasifik dan semua negara diminta mempersiapkan diri.
“Epidemi ini masih jauh dari selesai di Asia dan Pasifik. Ini akan menjadi pertempuran jangka panjang dan kita tidak bisa mengecewakan penjaga kita,” ujar Direktur Regional Pasifik Barat di WHO, Takeshi Kasai.
Kasai menyebut, dengan semua tindakan yang telah diambil, resiko penularan di kawasan Asia dan Pasifik tidak akan hilang selama pandemi berlanjut. “Kami membutuhkan setiap negara untuk terus mempersiapkan transmisi komunitas skala besar,” tambahnya.
Baca Juga : Ilmuwan Cina Temukan Antibodi yang Bisa Jadi Obat Covid-19
Negara-negara dengan sumber daya terbatas, lanjutnya, menjadi prioritas. Pasalnya, mereka harus mengirim sampel ke negara lain untuk diagnosis dan pembatasan transportasi diprediksi akan menjadi kendala.
Untuk negara-negara yang telah menunjukkan pengurangan kasus, Kasai pun meminta untuk tidak lengah. Bukan tidak mungkin, virus tersebut akan kembali datang.
Hingga saat ini, John Hopkins University and Medicine (Coronavirus Resource Center) menyebut terdapat lebih dari 857 ribu kasus Covid-19 yang tersebar di 180 negara dengan korban meninggal dunia melampaui 42 ribu jiwa.
(ars)
 sudah dinyatakan sebagai pandemi oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) dan menyebut jika tak ada tempat){kind=link}