PANGANDARAN, FOKUSJabar.id: Keresahan warga Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat atas potensi penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) semakin menjadi.
Ratusan warga turun ke jalan dan berkumpul di bundaran tugu Marlin Pangandaran. Mereka menyuarakan agar pemerintah menutup semua akses masuk ke Pangandaran.
Mereka tak ingin, penyebaran virus Corona terjadi di Pangandaran akibat kedatangan warga yang berasal dari wilayah zona merah.
Selain di tugu Marlin, massa juga bergerak ke dua pool bus antarkota. Yakni, pool bus Budiman dan pool bus Gapuraning Rahayu. Intinya, mereka meminta dua PO bus menghentikan aktivitasnya agar tak semakin banyak warga dari luar Pangandaran masuk.
“Masyarakat sekarang resah. Bukan berarti kami memvonis semua yang datang dari luar daerah positif Covid-19. Tapi ini untuk kewaspadaan,” kata perwakilan masyarakat, Nanang, Sabtu (28/3/2020).
Dia meminta seluruh trayek bus antarkota stop beroperasi sampai situasi normal kembali.
“Tolong berhenti dulu, sampai pemerintah selesai menangani masalah ini. Kita jaga kampung kita,” tegas Nanang.
Petugas operasional PO bus Budiman Pangandaran, Ajat mengaku pihaknya siap menuruti aturan pemerintah dan keinginan masyarakat Pangandaran.
“Intinya kami siap mematuhi aturan pemerintah dan keinginan masyarakat,” kata Ajat.
Baca Juga : Kumpul di Ruang Publik, Hati-hati Kena Sanksi
Dia juga mengaku akan segera melapor ke pimpinannya.
Kapolsek Pangandaran, Kompol Suyadi membenarkan adanya aksi spontanitas dari sejumlah warga. Suyadi telah memberikan imbauan arahan dari pemerintah dan Kapolri agar mereka segera membubarkan diri. Selain itu, warga juga meminta untuk lockdown atau karantina wilayah.
“Kan peraturannya juga masih digodok oleh pemerintah, terus siapa yang mau tanggung jawab kalau alat transportasi darat diberhentikan sebelum lockdown wilayah ditetapkan,” kata Suyadi.
Pihaknya sudah berusaha untuk memberikan imbauan kepada warga untuk membubarkan diri.
“Jauh-jauh hari kami sudah menganjurkan kepada agen angkutan umum untuk memasang alat cuci tangan dan screening cek suhu penumpang,” ujarnya.
Sementara Kepala Koordinator Terminal Pangandaran Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Dadan Hamdani juga membenarkan aksi warga yang meminta untuk memberhentikan kegiatan transportasi darat di terminal.
“Memang dari sejak kemarin pun untuk armada angkutan umum sudah berkurang,” kata Dadan.
Mengenai tuntutan sekelompok masyarakat Pangandaran, Dadan mengaku belum bisa memutuskan.Pasalnya, belum menerima instruksi dari pimpinan.
(Agus/Bam’s)