WASHINGTON, FOKUSJabar.id: Seorang dokter di George Washington University Hospital, Keith Mortman berhasil memperlihatkan kondisi paru-paru dari seorang pasien positif virus Corona (Covid-19). Bagaimana penampakan kerusakan paru-paru dari seorang pasien positif virus Corona (Covid-19)?
Dilansir dari wjla.com, Kepala Bedah Thorax di Rumah Sakit Universitas George Washington ini menggunakan pemindaian CAT (Computerized Axial Tomography) dari seorang pasien positif virus Corona yang bisa menggambarkan kondisi paru-paru dari pasien tersebut melalui teknologi realitas virtual (VR, Virtual Reality). Pasien tersebut awalnya datang ke rumah sakit karena mengalami demam dan batuk.
“Pasien ini adalah seorang pria berusia 50-an dengan gejala awal demam dan batuk serta gejala pernapasan yang terus berkembang cukup cepat, sehingga dia harus diinkubasi dan memakai ventilator,” ujar Dr. Mortman.
Bekerja sama dengan sebuah perusahaan bernama Surgical Theater, Mortman pun berusaha menciptakan realitas virtual dari paru-paru pasien tersebut. Mengejutkan, hasil render menunjukkan kerusakan yang luas di kedua paru-paru si pasien positif virus Corona.
BACA JUGA: Pangeran Charles Positif Corona
“Sangat mengejutkan. Tidak seperti varietas pneumonia yang mungkin mempengaruhi hanya satu bagian kecil paru-paru atau tidak seperti flu biasa. Apa yang Anda lihat dalam video ini sebenarnya adalah kerusakan luas pada paru-paru dan Anda dapat melihat dalam warna yang jelas bagaimana itu mempengaruhi tidak hanya kedua paru-paru, tetapi banyak bagian yang berbeda dari kedua paru-paru,” terangnya.
Mortman menjelaskan, dalam video VR diperlihatkan jika paru-paru yang normal berwarna biru. Namum, terdapat banyak bagian paru-paru yang berwarna kuning sebagai tanda sudah terinfeksi virus.
“Jadi warna kuning yang Anda lihat adalah infeksi virus dan juga peradangan di paru-paru. Itu sebabnya banyak dari pasien ini yang mengalami kesulitan bernafas atau sesak napas. Dengan gejala yang bisa datang dengan sangat cepat, beberapa pasien memerlukan perawatan di rumah sakit dengan memakai tabung pernapasan atau memakai ventilator,” jelasnya.
Mortman menegaskan, video dan gambar-gambar tersebut bisa menjadi sebuah pesan edukasi bagi masyarakat. Dengan demikian, masyarakat diharapkan bisa lebih aware dan lebih mengindahkan terhadap bahaya dari virus Corona (Covid-19).
“Ini untuk mendidik mereka (masyarakat). Bagi orang-orang yang masih tidak mengindahkan peringatan, tidak tinggal di rumah, tidak mengambil tindakan pencegahan, tidak mencuci tangan, Saya benar-benar ingin mereka dapat melihat ini dan memahami kerusakan yang sedang terjadi pada paru-paru dan tingkat keparahan penyakit yang menyebabkan ini. Dan itulah mengapa sangat penting bagi kita semua untuk mengambil tindakan pencegahan,” tegasnya.
Sebelumnya, Mortman sudah bekerjasama dengan Surgigal Theater dalam penggunaan teknologi VR bagi pasien kanker selama kurang lebih 5 tahun. Melalui teknologi tersebut, Mortman berharap dapat memberikan bantuan kepada dokter dan pasien dengan perspektif baru tentang COVID-19.
“Saya pikir kita sekarang pada titik di mana sedikit informasi yang kita miliki dapat membantu, baik untuk pasien itu atau pasien berikutnya. Sejauh yang kami ketahui, ini adalah rekonstruksi realitas virtual 360 derajat pertama dari kerusakan yang dilakukan pada paru-paru akibat virus ini,” pungkasnya.
(ars)