BANDUNG, FOKUSJabar.id: Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung produksi 100 liter hand sanitizer dan disinfektan dan dibagikan.
Pembagian ini dilakukan secara simbolis kepada masyarakat di sekitar kampus UIN SGD Bandung dan wilayah Bandung Timur.
Rektor UIN SGD Bandung Prof. Mahmud mengatakan, kegiatan yang dilakukan dengan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah (Lazis) Darul Hikam Bandung ini merupakan bentuk partisipasi untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Kota Bandung.
“Hand sanitizer ini menjadi barang yang sangat diperlukan oleh masyarakat, sehingga upaya produksi hasil kerjasama Jurusan Kimia FST dan Lazis Darul Hikam ini sangat perlu diapresiasi, terlebih dalam situasi bahan-bahan yang diperlukan sangat langka dan mahal,” kata Mahmud, Selasa (24/3/2020).
Baca Juga: 12 Hari Isolasi, Kondisi Wakil Wali Kota Bandung Membaik
Mahmud pun menyampaikan penghargaan kepada Jurusan Kimia dan Lazis Darul Hikam yang telah berjuang memproduksi hand sanitizer dalam kondisi yang serba sulit, terutama untuk menyediakan bahan-bahannya.
Mahmud mengatakan bahwa wabah Covid-19 ini harus disikapi dengan bijak, sehingga mampu mengambil hikmah di balik kejadian ini.
“Tanda-tanda kekuasaan Alloh Azza wa Jalla, yang DIA ciptakan di langit dan di bumi dan di antara keduanya, semua itu tidak diciptakan dengan sia-sia, tetapi mengandung tujuan yang sekaligus membuktikan tentang keesaan-Nya, termasuk virus Corona ini adalah makhluk Alloh,” kata dia.
Lebih lanjut dia mengimbau agar masyarakat selalu menggunakan dua pendekatan dalam menyikapi wabah ini. Pertama taat protokol yang telah ditetapkan pemerintah, kedua dengan pendekatan bathin, yaitu secara spiritual dengan selalu mengikuti kebiasaan-kebiasan dalam agama Islam, seperti mendawamkan wudhu dan berdoa.
Menurut dia, pada tahap awal kerja sama dengan Lazis Darul Hikam, UIN berhasil meproduksi 100 liter sanitizer yang dikemas ke dalam beberapa kemasan, yaitu berbentuk spray dengan ukuran botol 250 ml, 500 ml dan 1 liter.
Sementara itu, Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama FST Aep Saepuloh mengatakan, selain memproduksi hand sanitizer, kerja sama ini akan berkembang dengan memproduksi disinfektan, karena kebutuhan masyarakat yang sangat mendesak, terutama tempat-tempat umum termasuk tempat ibadah seperti masjid.
“Karena kebutuhan masyarakat sangat tinggi terhadap hand sanitizer dan disinfectan, sedangkan di pasaran cukup sulit diperoleh dan harganya mahal, maka kami mengajak Lazis Darul Hikam untuk mengembangkan kerja sama ini dengan memproduksi disinfektan, dan melayani penyemprotan disinfektan di tempat-tempat umum sebagai bagian dari pengabdian masyarakat,” kata Aep.
(Asep/LIN)