Jumat 13 Desember 2024

Banyak yang Mudik dari Zona Merah Corona ke Ciamis, Bagaimana Disambutnya ?

CIAMIS, FOKUSJabar.id : Pegiat Sosial dari Kecamatan Sadananya Deni WJ mengatakan, sosial distancing membuat adanya peregerakan masyarakat dari kota yang sudah jadi area merah Corona Virus, ke daerah. Salahsatunya ke Ciamis.

“Saya melihat ada peregerakan mobil plat B sudah lima unit masuk ke Sadananya, belum yang menggunakan mobil umum, ini bagaiamana kita menyambut mereka,” kata Deni.

Karang Taruna dan tokoh lingkungan mengaku masih bingung apa saja harus mereka lakukan menyambut saudara-saudara mereka yang pulang kampung dari zona merah Covid-19.

Sementara, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Ciamis, dr. Bayu Yudiawan pihaknya pun mengkhawatirkan adanya eksodus atau mudik dari kota seperti Jabodetabek ke Ciamis.

Menurutnya di Indonesia daerah epicentrum Covid-19 diantaranya yang paling merah Jakarta, Depok, Tangerang, Bogor dan Bandung.

Sehingga orang-orang yang pulang dari daerah tersebut masuk klasifikasi Orang Dalam Pengawasan (ODP), untuk Ciamis yang sekarang, dalam pantauan ada 34 orang.

“Adanya tanggal merah dan libur, dengan sosial distancing menimbulkan adanya peningkatan mobilisasi massa sampai 19 orang ODP dan diantaranya PDP, mereka eksodus dari kota (zona merah) ke kita, pulang kampung,” kata Bayu, di Media Center Covid-19 Satuan Gugus Kab. Ciamis, Selasa (24/03/2020).

Bayu, khawatir ada yang sakitnya pneumonia ditakutkan memenuhui tempat isosalasi yang tersedia di Ciamis.

“Saya harap ini bisa diinformasikan oleh temen-temen pers, agar yang di kota jangan dulu mudik. Karena ketika pulang, di sini sarana prasana terbatas dan kurang,” kata Bayu.

Mudik ke daerah justru akan memperlambat dan mempersulit layanan mereka sendiri. Mereka berbondong-bondong ke rumah sakit untuk memeriksakan positif atau tidak sedengkan fasilitas yang ada belum mampu dan lebih lama prosesnya.

Ada beberapa hambatan terkait ODP diantaranya siapa saja yang masuk ke daerah sulit untuk mengecek yang ta terlaporkan

“Kemungkinan tidak terpantau ada, kita coba untuk mengantisipasi dan meminimalisir lolosnya orang tidak terpantau, kita harus aktifkan survailence berbasis masyarakat yang nanti dilaporkan ke Puskesmas mengenai masuk keluarnya orang dari zona merah,” kata Bayu. (DH)**

Berita Terbaru

spot_img