Kamis 12 Desember 2024

WHO: Sudah Ada 20 Jenis Vaksin Anti Corona

JENEWA, FOKUSJabar.id: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan hingga saat ini sudah menemukan 20 vaksin anti corona yang sudah uji klinis dalam waktu singkat, ini dilakukan dalam kurun waktu 60 hari setelah identifikasi gen virus tersebut.

“Akselerasi proses ini benar-benar dramatis dalam hal apa yang dapat kami lakukan, membangun pekerjaan yang dimulai dengan SARS, yang dimulai dengan MERS dan sekarang digunakan untuk COVID-19,” kata Dr. Maria Van Kerkhove, Technical Lead WHO for Emergencies Program saat konferensi pers di kantor pusat organisasi di Jenewa. Jumat (20/3/2020) waktu setempat.

Namun, vaksin anti virus corona tersebut masih belum tersedia untuk publik. Para ilmuwan mengatakan uji coba klinis dan persetujuan keamanan diperlukan agar vaksin itu bisa beredar di publik. Dan itu membutuhkan waktu hingga 18 bulan.

Baca Juga: Di Kota Bandung, Stok Masker, Hand Sanitizer dan Gula Menipis

Melansir CNBC, Direktur eksekutif program darurat WHO, Mike Ryan mengatakan uji coba itu perlu. Hanya ada satu hal yang lebih berbahaya daripada virus jahat “dan itu adalah vaksin yang buruk,” katanya.

“Kita harus sangat, sangat, sangat berhati-hati dalam mengembangkan produk apa pun yang akan kita suntikkan ke dalam sebagian besar populasi dunia,” katanya Mike.

Uji Coba Vaksin Anti Corona Pertama

Mike menyatakan uji coba vaksin anti corona pertama pada manusia dimulai minggu ini di AS.

Uji coba tahap awal, atau fase 1, akan menguji vaksin pada 45 pria dan wanita yang tidak hamil berusia antara 18 dan 55 tahun, menurut rincian uji coba di situs web NIH.

Setelah vaksin ditemukan, para pejabat WHO memperingatkan tentang rintangan logistik, keuangan, dan etika lainnya yang akan dihadapi para pemimpin dunia.

“Bahkan jika kita mendapatkan vaksin yang efektif, kita harus memiliki vaksin yang tersedia untuk semua orang. Harus ada akses yang adil dan merata ke vaksin itu untuk semua orang, ” kata Mike, seraya menambahkan dunia tidak akan terlindungi dari virus corona kecuali semua orang divaksinasi.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus telah menghubungi para pemimpin global tentang masalah ini.

“Vaksin ini tidak boleh untuk yang kaya, itu harus bagi mereka yang tidak mampu membelinya juga,” kata Tedros.

“Kita harus menjawab pertanyaan itu sedini mungkin,” pungkasnya.

(Agung)

Berita Terbaru

spot_img