BANDUNG, FOKUSJabar.id: Sejak merebaknya wabah virus corona (covid-19), pusat perbelanjaan seperti mall dan pasar tradisional sepi pengunjung.
Direktur Umum Operasional dan Komersil PD Pasar Kota Bandung, Panca Saktiadi mengatakan, penurunan pengunjung di seluruh pasar tradisional di Kota Bandung, rata-rata mengalami penurunan hingga 20 persen.
Kendati demikian, kata dia, para pedagang yang tersebar di 37 pasar tradisional tetap berjualan. Namun pihaknya tetap mengimbau bagi pedagang yang sakit dianjurkan untuk tidak berjualan.
“Tapi pedagang ini sehari-hari tetap berdagang. Kami imbau bagi pedagang yang sakit lebih baik jangan dulu berdagang untuk pencegahan penyebaran virus covid-19,” ucapnya di Balaikota Jalan Wastukencana Kota Bandung Jawa Barat Kamis (19/3/2020).
Baca Juga: DPR Minta Pemerintah Percepat Penyediaan Rapid Test Covid-19
Menurutnya, saat ini di pasar tradisional belum terjadi panic buying. Masyarakat masih membeli dalam batas wajar. Namun kata dia, untuk persediaan beberapa komoditas seperti gula pasar dan bawang bombay mengalami penurunan stok.
“Untuk gula pasir harga di 17-18 ribu per-kilo, di pasar tradisional tetap ada. Bawang bombay udah berapa minggu berkurang, kalau ada bawang tapi mahal. Jahe merah juga mulai berkurang,” jelasnya.
Saat ini lanjut dia, PD Pasar sudah melakukan imbauan kepada seluruh pedagang dan pembeli. Seperti memasang pamflet tata cara mencuci tangan yang baik, dan lain sebagainya.
Selain itu kata dia, mulai hari ini pihaknya sudah melakukan pembersihan dan penyemprotan disinfektan di 37 pasar tradisional di Kota Bandung.
“Ini sedang kita upayakan teknis tes suhu. Kita upayakan juga sediakan westafel dan sabun, itu mungkin lebih mudah. Di pasar Kosambi, Cihapit, Pasar baru sudah ada westafel,” ucapnya.
(Yusuf Mugni/Bam’s)