BANDUNG, FOKUSJabar.id: Empat calon Rektor (UPI) Universitas Pendidikan Indonesia masa bakti 2020-2025 memaparkan visi, misi, analisis SWOT, program kerja hingga roadmap untuk membangun UPI ke depan. Pemaparan kertas kerja dilakukan di hadapan civitas akademik UPI dalam acara Public Hearing di Gedung Achmad Sanusi, kampus UPI Bumi Siliwangi, Jalan Setiabudi Kota Bandung, Senin (16/3/2020).
Ketua Tim Pemilihan Rektor UPI 2020-2025, Boyke Mulyana menuturkan, panitia pemilihan sudah bekerja sejak 6 Februari 2020 dengan membuka pendaftaran bakal calon Rektor UPI 2020-2025. Dari masa pengambilan formulir pendaftaran hingga penutupan, pihak panitia mendapatkan empat bakal calon Rektor UPI 2020-2025.
“Keempat bakal calon rektor tersebut kemudian diverifikasi oleh tim termasuk dokter dan psikolog. Berdasarkan verifikasi, keempat bakal calon yang mengambil formulir dan pemberkasan itu semuanya bisa memenuhi persyaratan sehingga ditetapkan sebagai calon Rektor UPI 2020-2025 oleh Majelis Wali Amanat (MWA) UPI pada 12 Maret lalu,” ujar Boyke saat ditemui usai acara Public Hearing, Senin (16/3/2020).
Keempat calon Rektor UPI 2020-2025 tersebut, memaparkan tentang bagaimana masing-masing calon mampu merencanakan, mengimplementasikan program kerjanya sehingga mampu membawa UPI dalam kepemimpinannya kelak menjadi lebih baik. Mereka yakni Prof. Dr. H. Bunyamin Maftuh, MA dengan paparan kertas kerjanya berjudul ‘Membangun UPI Masa Depan Menuju Universitas Berkelas Dunia Di Bidang Pendidikan’, lalu Prof. Dr. Didi Sukyadi, MA., dengan program ‘Merespon Perubahan, Membangun Peradaban’, kemudian Prof. Dr. M. Solehudin, MA., yang menyampaikan kertas kerja berjudul ‘UPI untuk Pembangunan Bangsa Berkarakter Unggul melalui Kampus Merdeka’, dan Prof. Dr. R. Asep Kadarohman, M.Si., dengan kertas kerjanya berjudul ‘Penguatan Daya Saing Universitas Pendidikan Indonesia’.
Baca Juga : Ini Kata Rektor UPI Soal Program Merdeka Belajar
“Public hearing dilakukan karena kami ingin mencapi pemimpin revolusioner yang mampu membawa UPI lebih baik kedepan. Semua calon rektor pun memaparkan visi dan misi untuk memajukan UPI. Tidak ada calon yang serang satu sama lain dan mereka saling mendukung,” terangnya.
Pada public hearing tersebut, civitas akademika UPI pun diberi kesempatan menyampaikan pertanyaan maupun masukan bagi keempat calon rektor tersebut. Salah satunya yang muncul terkait keterlibatan mahasiswa UPI dalam MWA sehingga bisa ikut berperan dalam pemilihan rektor yang menjadi tugas serta kewenangan MWA.
“Terkait keterlibatan mahasiswa di MWA, kita akan pertimbangkan itu sebagai satu kesatuan dalam memajukan UPI. Namun semuanya tidak bisa dilakukan bergitu saja tapi harus ada perubahan statuta sehingga semua berdasar aturan,” terangnya.
Usai pelaksanaan public hearing, agenda pemilihan Rektor UPI 2020-2025 akan kembali dilanjutkan pada 19 Maret 2020 di senat akademik. Pihak senat akademik akan memilih tiga orang calon rektor dari empat calon rektor saat ini.
“Nanti tiga calon rektor hasil pemilihan di senat akademik akan diserahkan ke MWA untuk kemudian diajukan ke Kementerian Pendidikan dan Kedubayaan (kemendikbud) untuk penetapan Rektor UPI 2020-2025,” tegasnya.
(Ageng)