Kamis 12 Desember 2024

Oded Klaim Program Chickenisasi Berhasil Bentuk Karakter Anak

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Sejak program Chickenisasi atau Program Aktif, Kolaboratif, Integratif, Bandung Masagi (Akibagi) diluncurkan pada 21 November 2019 lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sudah membagikan sebanyak 1.577 ekor bibit anak ayam kepada 12 sekolah di dua kecamatan. Yakni Kecamatan Cibiru dan Kecamatan Gedebage.

Wali Kota Bandung Oded M Danial memberikan penghargaan dan apresiasi kepada pelajar Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang berhasil melaksanakan program Akibagi/Chickenisasi.

Pada tingkat SD, program Akibagi/Chickenisasi terbaik disandang siswa Kelas 5 SDN Cikudayasa Cibiru, Kiki Ilham. Untuk tingkat SMP, tropi diberikan kepada siswa kelas 7 SMPN 46, Rafa Rayana. Sementara Saskia Alfira Meirani dinobatkan sebagai peserta program Akibagi pemeliharaan cabai terbaik.

“Alhamdulillah, saya melihat pertumbuhan ayam yang di kelola anak-anak SD dan SMP ini ternyata sangat baik. Rata-rata berat ayam mencapai satu sampai dua kilogram dan sehat-sehat. Mudah-mudahan, tujuan dari program Akibagi ini berhasil,” kata Oded di Alun-alun Ujungberung, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (9/3/2020).

Menurutnya, salah satu tujuan dari program Akibagi adalah pembentukan karakter anak-anak. Pelajar di Kota Bandung, diharapkan tidak hanya sekedar cerdas secara intelektual, akan tetapi cerdas secara emosional, sosial dan spiritual. Di tahun ini, program Akibagi kemungkinan besar akan kembali dilaksanakan.

“Yang luar biasa adalah entrepreneur-nya sudah bagus. Mereka ada yang menawarkan R[p500 ribu, tapi saya bilang itu terlalu mahal. Saya tawar 150 ribu untuk satu ekor dan ada yang 200 ribu karena memang lebih besar. Saya pun beli 12 ekor ayam pada hari ini,” ucapnya.

Lebih lanjut Oded mengatakan, program Akibagi akan kembali digulirkan di tahun ini. Pemkot Bandung sudah menginstruksikan Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) dan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung untuk mendata sekolah-sekolah yang akan diberikan program tersebut.

“Saya berharap kedepannya Dispangtan dan Disdik bisa melanjutkan program ini. Tetapi soal waktu, nanti setelah kita melakukan evaluasi. Jika ini berhasil, insha Allah akan kita lanjutkan. Karena hasil pantauan, anak-anak sudah tidak lagi selalu dengan gawai, Insha Allah,” pungkasnya.

(Yusuf Mugni/ars)

Berita Terbaru

spot_img