Jumat 13 Desember 2024

Ini Penyebab, Mangkraknya Pembangunan Rumah Deret Tamansari

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pembangunan rumah deret Tamasari kota Bandung terganjal akibat proses penerbitan sartefikat dan izin mendirikan bangunan (IMB) yang belum usai.

Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Pertahanan dan Pertamanan (DPKP3) Dadang Darmawan mengaku, tengah mempercepat proses sertifikasi lahan dan juga penerbitan IMB.

Diketahui sebelumnya pemkot Bandung menargetkan pembangunan rumah deret Tamansari dimulai Febuari.

“Dalam rangka proses sertifikasi tanggal 10 Maret besok kita kelapangan bersama BPN melihat patok-patok yang sebetulnya sudah dilakukan pengukuran dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) . Tapi karena ada proses penertiban itu jadi batas batasnya ada yang tertimbun kita pastikan lagi,” ucap Dadang di Alun-alun Ujung Berung Kota Bandung Jawa Barat Senin (9/3/2020).

Menurut Ia, jika pengukuran ulang selesai, maka sartifikat dan IMB bakal segera diterbitkan, sehingga proses pembangunan Rumah Deret Tamansari bisa segera dilaksanakan.

“Kita ingin proses perizinan selesai sehingga pelaksanannya tidak terkendala lagi dengan persyarata administirasi termasuk sertifikat tanah,” kata Dadang.

Lebih lanjut menurut Dadang, kemungkinan pembangunan rumah deret akan dilaksanakan April mendatang, jika target pembangunan tahap awal dilaksanakan tahun ini.

“Pembangunan tahap awal , kita targetkan kalau hitungan waktu sebelum puasa sudah mulai. Karena waktu pembanguanan enam bulan,” katanya.

Dadang menjelaskan, mulainya pembangunan Rumah Deret Tamansari ditentukan dari terbitnya sartifikat lahan dan IMB. Lanjut dia, jika April selesai maka Mei mulai pembangunan.

“Kalau nanti bulan April selesai perizinan, kayanya bulan lima mulai pembangunan. Bulan 11 kita lakuakn serfitikat laik fungsi (SLF) jadi di 2020 ini warga terdampak sudah bisa pindah ke rumah deret,” ucap Dadang.

Selain itu, terkait warga yang menolak pembangunan Rumah Deret Tamansari, Dadang mengatakan Pemerintah Kota Bandung sampai saat ini masih melakukan komunikasi.

“Dua minggu lalu kita lakukan dialog dengan warga yang menolak, baik itu Satpol PP, Camat hampir tiap hari kita upayakan mudahan-mudahan ada titik terang,” pungkasnya. (Yusuf Mugni/As)

Berita Terbaru

spot_img