BANDUNG, FOKUSJabar.id: Sebanyak 9 dari 16 perguruan karate di Kota Bandung menyatakan mosi tidak percaya terhadap Pengurus Cabang (Pengcab) Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Kota Bandung yang dipimpin Deden Deni Gumilar. Ke-9 perguruan karate di Kota Bandung ini pun mendorong secepatnya digelar Musyawarah Olahraga Luar Biasa (Musorlub) Forki Kota Bandung untuk memilih Ketua Umum yang baru.
Ke-9 perguruan yang menyatakan mosi tidak percaya yakni Keishinkan, KKNSI, Funakoshi, Wadokai, Aski, Goju-Ass, Bandung Karate Club (BKC), Inkado, dan Inkai. Surat mosi tidak percaya tersebut ditandatangani ketua masing-masing perguruan diatas materai 6000 tertanggal 25 Februari 2020.
“Perguruan sebagai anggota Forki Kota Bandung merupakan pemilik hak suara dan kami menyampaikan mosi tidak percaya terhadap Forki Kota Bandung dibawah pimpinan Ir Dede Deji Gumilar,” ujar Ketua Umum BKC Kota Bandung, Agung Satria Negara saat ditemui di salah satu cafe di Jalan Ir. H. DJuanda Kota Bandung, Senin (9/3/2020).
Agung menambahkan, berdasar surat mosi tidak percaya tersebut, pihaknya meminta Forki Jawa Barat untuk memberhentikan Deden Deni Gumilar sebagai Ketua Forki Kota Bandung. Forki Jabar pun diminta untuk memegang tampuk pimpinan Forki Kota Bandung untuk sementara hingga pelaksanaan musorlub menghasilkan ketua yang baru.
“Kita berharap, semakin cepat semakin baik musorlub ini digelar. Karena ini demi berjalannya proses pembinaan atlet karate di Kota Bandung,” tambahnya.
Surat mosi tidak percaya terhadap kepengurusan Forki Kota Bandung masa bakti 2016-2020, lanjutnya, karena tidak aktifnya Deden Deni Gumilar sebagai Ketua. Bahkan pada saat Porda Jabar 2018, yang bersangkutan tidak pernah muncul sebagai seorang pemimpin.
“Bahkan yang bersangkutan tidak pernah aktif terlihat usai terpilih sebagai Ketua Forki Kota Bandung. Terakhir pada saat raker Forki Kota Bandung 2019, yang bersangkutan pun tidak hadir dan hanya dihadiri jajaran pengurus lainnya,” tegasnya.
Selain itu, sebelumnya pernah muncul wacana terkait pelaksanaan musor Forki Kota Bandung yang diungkapkan salah seorang pengurus. Bahkan proses pendaftaran bakal calon (balon) ketua Forki Kota Bandung 2020-2024 pun sudah dibuka dan ditutup pada 10 Februari 2020.
“Pelaksanaan musor Forki Kota Bandung sendiri disebut akan digelar paling lambat 15 hari usai penutupan pendaftaran balon ketua umum. Tapi hingga saat ini, tidak ada lagi informasi lanjutan. Jadi kami hanya menagih janji dari apa yang sudah disampaikan pengurus Forki Kota Bandung 2016-2020,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Organisasi Forki Kota Bandung, Yusep Dadang menuturkan, masa kepengurusannya habis pada 10 Mei 2020. Dengan demikian, tidak ada sesuatu yang mendesak untuk secepatnya digelar musor Forki Kota Bandung dalam waktu dekat.
“Kami sudah menyampaikan saat Raker Forki Jawa Barat kalau kepengurusn di Kota Bandung itu habis masa bakti pada tanggal 10 Mei. Kalau terkait surat mosi tidak percaya yang dilayangkan 9 perguruan karate di Kota Bandung, kami menyerahkan sepenuhnya kepada Forki Jabar karena itu ranahnya. Toh, suratnya juga ditujukan ke Forki Jabar,” tegas Yusep melalui pesan singkat WhatsApp.
Sedangkan terkait rencana pelaksanaan musor Forki Kota Bandung yang disebu-sebut digelar 15 hari pasca penutupan pendaftaran balon Ketua Umum Forki Kota Bandung 2020-2024, Yusep enggan berkomentar lebih banyak. Seperti diketahui, pendaftaran balon Ketua Umum Forki Kota Bandung 2020-2024 ditutup pada 10 Februari 2020 dan dua orang kandidat sudah mendaftar.
(Ageng)