spot_img
Selasa 29 April 2025
spot_imgspot_img

Corona Masuk Indonesia Warga Jangan Panic Buying

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperind Provinsi Jabar mengaantisipasi terjadinya panic buying akibat dari masuknya virus corona ke Indonesia.

Dalam hal ini Disperindag juga mengimbu kepada masyarakat tidak melakukan panic buying karena virus Corona, warga diharap tetang.

Kepala Diperindag provinsi Jabar M. Arifin mengatakan, pihaknya diintruksukan oleh kementrian perdagangan untuk memantau dan mengantisipasi adanya panic buyinh karena corona, pihaknya melakukan hal tersebut bekerjasama dengan satgas pangan Provinsi Jabar.

“Kementrian perdagangan juga memerintahakan hal yang sama kepada Dinas perdagangan yang ada di kabupaten/kota,” ucapnya.

Arifin sendiri memastikan pihaknya sejak pengumuman dua suspect covid-19 asal Depok awal pekan ini, langsung berkoordinasi dengan DPD Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jabar terkait kondisi barang kebutuhan pokok di lapangan.

“Kami bersama APRINDO menghimbau masyarakat khususnya di Jawa Barat tidak perlu panik karena persediaan barang kebutuhan rumah tangga masih terjaga dan masih normal,” ujarnya.

Pihaknya juga memastikan berdasarkan informasi dari pihak principal dan distributor barang kebutuhan pokok tidak ada kekosongan di gudang mereka. Secara umum, penjualan di toko ritel swalayan masih normal, memang ada kenaikan namun lebih banyak dikarenakan sesi awal bulan.

“Penjualan beberapa produk makanan siap saji, makanan beku, mie instan, dan sejenisnya juga ada kenaikan tetapi belum signifikan karena supply juga masih normal,” ujarnya.

Namun diakui Arifin, konsumen banyak membeli barang-barang yang berhubungan dengan sanitasi, sehingga ada beberapa toko yang kosong untuk barang tertentu seperti masker dan anti septik.

“Di beberapa outlet minimarket terlihat kosong dan kehabisan produk tersebut. Hal ini lebih disebabkan oleh toko minimarket tidak memiliki gudang yang cukup luas. Umumnya stock di toko minimarket hanya untuk seminggu,” tuturnya.

Namun dari laporan yang diterima pihaknya, untuk masker dan hand sanitizer stok kosong sejak awal Februari karena sudah tidak ada pengiriman dari supplier. “Sabun cuci tangan anti-septic masih tersedia normal, ini bisa jadi pengganti hand sanitizer,” ujarnya.

Dengan kondisi tersebut pihaknya memastikan masyarakat tidak perlu khawatir dengan melakukan pembelian barang secara berlebihan.

“Tidak perlu khawatir, karena persediaan barang di luar masker dan sanitizer masih sangat terjaga dengan cukup,” tuturnya. (As)

spot_img

Berita Terbaru