IRAN, FOKUSJabar.id: Kementerian Kesehatan Iran meminta pihak berwenang membatalkan salat Jumat dan ibadah berjemaah lain untuk menekan penyebaran virus corona.
Dikutip dari kantor berita Iran, IRNA, juru bicara Kementerian Kesehatan Kianoush Jahanpour mengatakan semua kegiatan yang melibatkan orang banyak harus dibatalkan sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Melansir CNN, Jumat (28/2/2020), Iran akan membuka 15 laboratorium medis untuk mendiagnosis infeksi virus corona pada pekan depan.
Hingga Jumat pagi (28/2), korban meninggal akibat terinfeksi virus corona di seluruh dunia mencapai 2.858 orang.
Iran menjadi negara dengan korban meninggal terbanyak setelah China dengan 26 orang dan 245 kasus.
Sejumlah pejabat penting Iran dikonfirmasi positif terinfeksi, termasuk salah satu wakil presiden. Wakil Presiden Iran yang mengurus persoalan perempuan dan keluarga, Massoumeh Ebtekar dinyatakan positif virus corona.
Ebtekar kini dirawat di rumah dan sejumlah anggota timnya juga ikut diperiksa kesehatannya.
Pejabat tinggi Iran lainnya yang terkonfirmasi virus corona adalah Mojtaba Zolnour. Ia merupakan Kepala Komite Keamanan Nasional Parlemen dan Hubungan Luar Negeri.
(Agung)