BANDUNG, FOKUSJabar.id: DPRD Jabar menyakini usaha migas berpotensi memperbaiki ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. DPRD Jabar pun mendorong kemajuan Badan Usaha Milik Negara (BUMD) PT Migas Hulu Jabar (MUJ).
Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat Sugianto Nangolah mengatakan, usaha migas memiliki untung yang besar. Karena itu harus diperkuat dengan Draft Perubahan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) ihwal ekspansi bisnis ke sektor ESDM.
“Draft perubahan Raperda tentang perluasan unit usaha dan penyertaan modal harus terus dikoordinasikan dengan Biro BUMD dan Investasi Pemprov Jabar untuk kemudian dibahas dalam rapat Paripurna,” kata Sugianto di Bandung, Jumat (28/2/2020).
Draft perubahan merujuk pada Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 11 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 14 Tahun 2013 tentang Pembentukan BUMD Bidang Minyak dan Gas Bumi Lingkup Kegiatan Usaha Hulu dan Hilir, yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat.
“Kami meminta kepada MUJ untuk terus melakukan koordinasi dengan Biro BUMD dan Investasi dan Biro Hukum untuk menanyakan terkait sejauh mana progress perubahan perda yang diajukan,” kata Sugianto.
Pihaknya sudah menghadiri rapat kerja bersama MUJ di Jakarta, Kamis (27/2/2020). Dalam rapat tertutup tersebut, pengurus MUJ menyampaikan bidang usaha terkait Pengelolaan PI 10 persen di wilayah kerja pada WK ONWJ yang sudah membukukan laba selama dua tahun ke belakang.
Disampaikan juga Rancangan Bisnis Plan (RBP) untuk lima tahun ke depan. Rencana bisnis yang dilakukan oleh MUJ ini pun harus mampu meningkatkan PAD yang tinggi.
“Tentu kami juga akan mendorong perubahan Perda Sumber Daya Mineral karena akan menjadi sumber PAD,” kata Sugianto.
Sementara Direktur PT MUJ Begin Troys mengatakan, rencana ekspansi bisnis kegiatan usaha yang dipararelkan dengan Raperda ada di sektor Infrastruktur Energi (Services), Ketenagalistrikan, Monetisasi Energi, serta Jasa Teknik dan Manajemen.
“Salah satu kegiatan usaha yang akan dilakukan MUJ adalah terkait pengembangan total energy solution melalui pemasangan PV Rooftop (listrik tenaga surya) di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Ini menjadi salah satu fokus kerja untuk energi baru terbarukan (EBT),” kata Begin.
Menurut Begin, MUJ dan afiliasinya telah bekerjasama dengan mitra strategis dalam pengembangan EBT di Jawa Barat pada tahun 2019. Diharapkan implementasi dari kerja sama dapat terealisasi dalam bentuk proyek pada tahun 2019-2023.
Selain PF Rooftop, beberapa proyek yang menjadi target MUJ diantaranya yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLMH). Dalam rangka pengembangan EBT ini, mitra MUJ sanggup dalam investasi secara penuh.
MUJ juga tengah mengembangkan infrastruktur jaringan gas untuk kawasan komersial/industri di Jawa Barat guna memenuhi kebutuhan gas di kawasan tersebut.
Pengembangan kawasan industri oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjadi peluang MUJ untuk ikut serta berperan aktif dalam pengembangan infrastrukur dan supply energi khususnya gas di kawasan tersebut.
“Terkait jaringan gas kota, Gubernur (Ridwan Kamil) telah memberikan surat kepada Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait pembangunan jaringan gas kota yang mana Gubernur telah menunjuk BUMD MUJ untuk melakukan pembangunan jaringan gas kota, karena sejauh ini pembangunan jaringan gas kota yang masih bergantung pada APBD,” tegasnya.
(As/ars)