BANDUNG, FOKUSJabar.id: Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) berencana membuka fakutas non-kependidikan yang baru. Yakni Fakultas Kedokteran.
Saat ini, UPI memiliki 8 fakultas serta 2 sekolah yang tersebar di kampus Bumi Siliwangi dan 5 kampus daerah. Yakni Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra (FPBS), Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS), Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA), Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK), Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK), Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB), Fakultas Pendidikan Seni dan Desain, Sekolah Pasca Sarjana (SPs), serta Sekolah Laboratorium.
Rektor UPI, Asep Kadarohman menuturkan, sesuai aturan, salah satu syarat untuk membuka fakultas baru yakni harus mendapat persetujuan dari Majelis Wali Amanat (MWA). Saat ini, persetujuan dari MWA untuk pembukaan fakultas baru pun sudah diperoleh.
“Alhamdulillah, syarat pertama untuk membuka Fakultas Kedokteran sudah kita peroleh dari MWA. Ini akan kita tindaklanjuti karena masih ada proses yang harus dilalui untuk pembukaan fakultas tersebut,” ujar Asep saat ditemui usai acara Wisuda Gelombang I UPI tahun 2020 di Gymnasium UPI, Jalan Setiabudi Kota Bandung, Rabu (26/2/2020).
Syarat lain yang harus dipenuhi untuk pembukaan Fakultas Kedokteran, lanjutnya, yakni mendapatkan persetujuan dari lembaga akreditasi mandiri kesehatan. Juga persetujuan dari Asosiasi Penyelenggara Pendidikan Dokter.
“Itu menjadi tantangan yang harus kita lalui. Kita tidak pasang target harus kapan fakultas ini mulai menerima mahasiswa, kita lalui saja proses demi proses. Mudah-mudahan semuanya lancar,” terangnya.
Terkait kesiapan sarana prasarana, Asep mengaku jika pihaknya sudah menyiapkan gedung perkuliahan baru untuk Fakultas Kedokteran tersebut. Termasuk penyiapan dosen pengajar, kurikulum dan hal penunjang lain yang sudah dipersiapkan sejak tahun 2019 lalu.
“Kalau dari persiapan pembukaan fakultas kedokteran ini sudah mencapai 70 persen, Insha Allah semuanya bisa lancar,” tambahnya.
Fakultas Kedokteran UPI, diakui Asep, akan berbeda dengan fakultas kedokteran di universitas lain. Fakultas Kedokteran UPI akan memiliki ciri khas yang salah satunya lebih fokus kepada physical.
Fakultas baru yang akan dikembangkan tersebut, harapannya bisa mendukung terhadap kesehatan para atlet. Pasalnya, untuk saat ini, pemeliharaan atlet tidak cukup dengan cara-cara konvensional tapi butuh sentuhan teknologi dan kesehatan.
“Pembukaan fakultas kedokteran pun akan ada keterkaitan dengan program studi yang sudah kita miliki sebelumnya salah satunya pendidikan khusus. Para difabel ini butuh penanganan khusus, tidak hanya dari sisi pendidikan, tapi juga kesehatan mereka sehingga bisa lebih beradaptasi, mandiri dan sehat sehingga bisa berkembang seperti kawan-kawan non difabel,” tegasnya.
Sementara Ketua MWA UPI, Agum Gumelar mengatakan, tugas pihaknya yakni memberikan guidance kepada UPI sehingga proses pembelajaran semakin meningkat, membaik dan kredibel. Target kita yakni untuk mengembangkan UPI sebagai universitas level dunia yang lebih baik kedepan.
“Mahasiswa yang mendaftar ke UPI ini kan terus meningkat dari tahun ke tahun sementara kapasitas kita terbatas. Jadi upaya kita mendukung pengembangan UPI yang salah satunya mengupayakan mendapatkan lahan bari di kawasan Walini. Termasuk memberikan rekomendasi untuk pembukaan Fakultas Kedokteran,” pungkas Agum.
(Ageng)