BANDUNG, FOKUSJabar.id: Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Barat meminta setiap cabang olahraga peserta PON XX untuk meningkatkan intensitas latihan dalam mempersiapkan atletnya. KONI Jabar pun membentuk tim satuan pelaksana (satlak) Jabar Juara PON XX.
Ketua Umum KONI Jabar, Ahmad Saefudin menuturkan, satlak tersebut sudah dibentuk pihaknya sejak jauh-jauh hari. Para anggota satlak terdiri dari personil-personil di dalam cabang olahraga, diluar cabang olahraga, pengurus KONI Jabar dan di luar pengurus cabang olahraga maupun KONI Jabar.
“Sebenarnya satlak sudah bekerja memantau pelaksanaan latihan atlet di setiap cabang olahraga yang akan dipertandingkan di PON XX namun secara administrasi belum difaktualisasi atau di-SK-kan. Jadi, cabang olahraga jangan sekali-kali berbohong mengenai pelaksanaan latihan maupun kondisi atlet mereka,” ujar Ahmad saat ditemui di ruang kerjanya, gedung KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (24/2/2020).
Selain memantau pelaksanaan latihan di cabang olahraga, satlak Jabar Juara PON XX ini memiliki tugas lain. Salah satunya melakukan uji kelaikan terkait kebutuhan setiap cabang olahraga baik bagi atlet maupun kebutuhan peralatan latihan dan pertandingan.
Berbekal laporan dari satlak yang terjun langsung memantau pelaksanaan latihan atlet, lanjut Ahmad, pihaknya bisa mengetahui progres latihan di setiap cabang olahraga. Dengan demikian, pihaknya memiliki second opinion terkait kondisi latihan dan atlet di setiap cabang olahraga.
“Berdasarkan laporan yang diterima, sekitar 80 persen cabang olahraga memang sudah menggelar latihan. Namun kualitas latihannya seperti apa, itu yang belum kita ketahui,” tambahnya.
Ahmad meminta setiap cabang olahraga untuk mulai melakukan latihan secara intensif dan serius. Pasalnya, waktu efektif untuk menggelar latihan dalam rangka persiapan PON XX hanya menyisakan waktu sekitar enam bulan kedepan.
“Pertandingan di PON XX itu sudah dimulai pada 11 Oktober 2020. Dengan demikian, pelaksanaan latihan efektif harus sudah selesai di bulan September karena di bulan Oktober 2020 sudah harus berada di Papua untuk aklimatisasi,” terangnya.
Pihaknya pun berencana akan memanggil setiap cabang olahraga untuk melakukan konfirmasi dan cross check terkait pelaksanaan latihan. Dengen demikian, bisa diketahui secara jelas program latihan yang diterapkan oleh setiap cabang olahraga.
“Teknik atlet sudah harus dioptimalkan dalam latihan di waktu enam bulan kedepan ini. Kalau teknis atlet tidak ditangani dengan baik, maka faktor non teknis yang akan terjadi di Papua akan kecil kemungkinannya mengganggu moral atlet. Karena itu, satlak sebagai bentuk pelayanan kami agar sisi teknis atlet benar-benar diperhatikan dengan baik,” tegasnya.
KONI Jabar sendiri akan mulai mengirimkan delegasinya ke Papua pada September 2020 yang diawali dengan pengiriman peralatan latihan dan bertanding melalui jalur laut. Sedangkan atlet, pelatih, dan ofisial kontingen PON XX direncanakan mulai berangkat ke Bumi Cendrawasih pada awal Oktober 2020 secara bergelombang.
(Ageng)