Senin 9 Desember 2024

Kampung Dokdak Ciamis Pembuat Perkakas Pertanian Tradisional

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Sentra pembuatan perkakas peralatan pertanian dari besi juga ternyata ada di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Tepatnya di Kampung Dokdak, Dusun Ciwahangan, Desa/Kecamatan Baregbeg.

Sentra perkakas tersebut sudah ada sejak puluhan tahun silam. Mayoritas penduduknya memiliki keahlian sebagai pandai besi, yang diwariskan secara turun temurun dari orang tua mereka.

Baca Juga: Spesifikasi Samsung Galaxy Watch 3 Lengkap

Konon, warga Kampung Dokdag mayoritas menggantungkan hidupnya dari pembuatan perkakas pertanian. Seperti, Sabit, Parang, Pisau, Golok dan lainnya. Bahkan, pembuatannya masih menggunakan cara tradisional.

Sedikitnya ada 42 pos atau pabrik tempat menempa besi baja atau besi per kendaraan. Dalam 1 pos terdiri 3 orang warga bekerjasama membakar dan membentuk besi menjadi perkakas yang hampir setiap hari produksi.

Ada juga beberapa pos yang digunakan untuk memproduksi gagang perkakas yang terbuat dari kayu.

Salah satu pengrajin pandai besi, Uju mengaku, sudah menekuni profesinya sejak puluhan tahun. Keahliannya didapat dari warisan orangtuanya. 

“Mayoritas warga di sini pengrajin perkakas pertanian. Setiap pos ada 2-3 orang. Masih mempertahankan secara tradisional. Pembakarannya menggunakan dua pipa yang digerakkan menggunakan tangan,” terang Uju, Jumat (21/2/2020).

Menurut Uju, setiap pos mampu memproduksi puluhan hingga ratusan perkakas ukuran kecil dan sedang (Golok, Pisau dan parang). Besi yang digunakan adalah besi per yang mengandung baja. Sehingga kualitas perkakas yang dihasilkan tajam, awet dan kuat. 

“Kita belanja besi dari luar daerah (Bandung). Pemasarannya, selain di Ciamis juga ke Tasikmalaya, Bandung dan beberapa daerah di Jawa Barat,” ungkap dia.

Uju mengungkapkan, selama ini belum ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis.  terhadap para pengrajin pandai besi.

“Belum tersentuh bantuan pemerintah. Padahal, Kampung Dokdak merupakan salah satu potensi untuk mendongkrak perekonomian masyarakat Ciamis,” kata Uju.

“Kami terkendala modal. Harapannya, ada bantuan dari pemerintah,” tegas dia.

Uju dan para pandai besi lainnya bertekad mempertahankan warisan leluhurnya Beberapa pemuda saat ini sudah berlatih untuk meneruskannya agar Kampung Dokdak tetap bertahan.

Pjs Kepala Desa Baregbeg, Owoy mengatakan, pihak Pemdes akan mendorong para pengrajin untuk tetap mempertahankan produksinya. Pihaknya juga akan berusaha untuk mengembangkan dan membantunya.

“Kita akan kembangkan dan bantu mereka. Bahkan ke depan kita berencana untuk menggelar festival Kampung Dokdak agar dikenal secara luas. Apalagi produknya saat ini belum memiliki merk yang bisa membawa nama Ciamis. Kita akan pikirkan bersama,” singkat dia.

(Fansyah/Bam’s )

Berita Terbaru

spot_img