BANDUNG, FOKUSJabar.id: Bupati Bandung, Dadang M Naser turut prihatin terhadap maraknya praktik rentenir yang meresahkan masyarakat.
Saat ini, masyarakat diresahkan dengan Maraknya praktik rentenir yang acapkali berujung mencekik masyarakat. Mulai dari penagihan yang berujung kekerasan kepada nasabah hingga pembunuhan terhadap penagih utang.
Untuk itu, Bupati Bandung Dadang M Naser mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap praktik tersebut.
“Saya imbau masyarakat untuk berhati-hati kepada siapa kita berhutang. Awalnya manis berdalih menolong, namun pada akhirnya mencekik,” kata Dadang di kantor Bupati Kabupaten Bandung, Jalan Raya Soreang No 17, Pemekaran, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Selain itu Dadang menilai tidak perlu adanya aturan Peraturan Daerah (Perda) terhadap praktik tersebut. Sebab dalam ajaran agama sudah jelas diharamkan.
“Kalau surat edaran atau imbauan kepada aparatur desa itu sudah biasa. Tapi intinya bukan sekedar edaran, tapi seluruh pihak harus sabilulungan memberi keyakinan dan penjelasan. Jangan main-main dengan hal yang dilarang agama, karena pasti berujung pada subhat dan madharat,” tutur Dadang.
Dadang merekomendasikan kepada masyarakat lebih baik meminjam melalui bank resmi secara Syariah yang sudah disediakan pemerintah. Ia telah meminta kepada bank resmi untuk pro aktif mengikis bank gelap atau bank emok dengan mempermudah praktik pinjaman.
Disisi lain, Ia mengingatkan kepada pelaku praktik rentenir dan bank emok supaya tidak membuat bank gelap.
“Jangan membuat bank gelap, bank emok, atau usaha haram berkedok koperasi. Carilah bisnis yang benar dari sektor yang riil,” pungkasnya.
