CIAMIS,FOKUSJabar.id: Gaduh soal pernyataan budayawan Ridwan Saidi membuat warga Ciamis bersatu. Bahkan tanpa komando warga Ciamis serentak menggunakan #GaluhPernah&AkanTetapAda.
Hastag tersebut ramai dipasang warga Ciamis di status Whats App dan media sosial sejak sore tadi.
Pegiat Sosial Deni WJ mengatakan bahwa dari kejadian tersebut justru dirinya mengambil hikmah postif. Kejadian tersebut membuktikan bahwa seluruh warga Ciamis merasa sangat memiliki hingga menggaungkan nama Galuh yang berarti permata.
“Terimakasih Ridwan Saidi engkau telah menyatukan kami,” kata Deni, Jumat (14/2/2020).
Sebelumnya Ridwan Saidi telah mengeluarkan ucapan kontroversial di kanal youtube ‘macan idealis’ yang menyatakan bahwa arti Galuh adalah brutal.
Ucapan Ridwan Saidi mengundang rekasi seluruh warga Ciamis. Akademis, budayawan, pemuda, dan semua kalangan tersulut, merasa dilecehkan atas pernyataan tersebut.
Sejarah diartikan dalam pendekatan bahasa tentu bisa berbeda. Misalnya, kata ‘Lemah’ menurut bahasa Indonesia artinya tak berdaya, menurut pendekatan bahasa Jawa ‘Lemah’ itu tanah. Jelas akan berbeda.
“Leluhur kami memaknai nama Galuh dari bahasa Sunda buhun yang berarti permata, lah dia (Ridwan Saidi) pakai bahasa Armenia, sekalipun ada terjemahanya seperti yang dikatakan Ridwan, namun itu tidak pas dikaitkan dengan nama besar Kerajaan Galuh dan filosofinya,” kata Idrus Zaelani salah seorang warga Ciamis.
Karena diartikan negatif, apalagi menyebut kerajaan Galuh tidak pernah ada di Ciamis, maka sangat menyinggung warga Ciamis. Bahkan kini warga bersatu melawan penyataan Ridwan Saidi.
(Deni)