JAKARTA, FOKUSJabar.id: Komisi IX DPR RI terbang ke Natuna. Hal itu dilakukan untuk melihat langsung kegiatan penatalaksanaan observasi bagi 238 WNI yang dipulangkan dari Wuhan di Lanud Raden Sadjad, Kapulauan Riau, Kamis (13/2/2020).
Didampingi Kemenkes dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (forkopinda), rombongan Komisi IX DPR RI pun melakukan video conference dengan WNI yang diobservasi. Video Conference dilakukan untuk mengetahui fasilitas, sarana prasarana,aktivitas harian, serta perasaan mereka menjelang selesainya masa observasi.
Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Netty Prasetyani mengatakan bahwa pesoalan observasi happy ending’ setelah sebelumnya diwarnai kepanikan, ketakutan, kekhawatiran bahkan penolakan yang disertai unjukrasa.
Netty mengapresiasi Pemkab dan masyarakat Natuna yang berlapang dada dan berbesar hati menerima kedatangan saudara sebangsa.
“Itulah bentuk keindonesiaan Natuna dan kita semua, serta perasaan senasib sepenanggungan,” kata dia.
Kegiatan penatalaksanaan observasi ini pun menjawab keraguan dunia akan kemampuan Indonesia menangani pasien virus Corona. Dia meyakini bahwa Indonesia mampu mencegah penyebaran virus Corona.
“Bahkan penanganan sampah dan barang infeksius juga sudah disiapkan dengan adanya mesin pemusnah sampah khusus, sehingga tidak ada tumpukan sampah dan barang berbahaya. Mobile toilet juga tersedia,” kata Netty.
Politisi PKS dapil Kabupaten/Kota Cirebon dan Indramayu ini berharap, ke depan upaya promotif dan preventif harus menjadi aktivitas unggulan sekaligus menjadi benteng menghadapi penyakit dan gangguan kesehatan lainnya.
“Puskesmas harus membangun filosofi ‘Puskesmas without wall’ dengan mendatangi tokoh agama, tokoh masyarakat, kader posyandu, PIK Remaja, dan kelompok masyarakat untuk membangun kesadaran tentang pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),” kata dia.
Netty meminta pemerintah memikirkan kelanjutan penanganan WNI dari Wuhan pasca selesainya kegiatan obaervasi. Terlebih Sebagian besar mereka adalah mahasiswa dan banyak yang dari jurusan kedokteran.
“Perlu dipikirkan bagaimana kelanjutan studi mereka. Apakah dimungkinkan kembali ke Wuhan atau melanjutkan di Tanah Air,” kata Netty.
Dan yang tidak kalah penting, kata Netty, bagaimana kemampuan pemerintah menyelenggarakan penatalaksanaan observasi WNI dari lokasi endemik ini, dibarengi dengan upaya melindungi WNI yang ada di luar negeri khususnya yang menjadi sebaran Covid 19.
“Pemerintah perlu mengecek kondisi WNI di setiap negara sebaran Corona. Pastikan setiap KBRI siap membuka layanan cepat tanggap dan jika perlu jemput bola dengan menghubungi setiap WNI untuk mengetahui keadaan mereka,” kata Netty
Netty pun mengajak masyarakat mengambil hikmah dari semua kejadian tersebut agar di kemudian hari lebih tangguh menghadapi setiap dinamika dan tantangan yang muncul.
“Kita perlu membangun kemampuan memprediksi setiap ancaman dan tantangan yang muncul di masa depan terhadap ketahanan nasional. Apa pun itu bentuknya,” kata dia.
Lebih lanjut Netty meminta agar Kemenkes melengkapi sarana prasarana instalasi dan pelayanan kesehatan; Kementerian KKP meningkatkan pembangunan infrastruktur perikanan yg memadai; serta TNI/Polri memperkokoh pertahanan dan keamanan mengingat posisi Natuna yang strategis di perairan Laut Natuna Utara.
(LIN)