Kamis 12 Desember 2024

Korban Pinjaman Online Meningkat, Perlindungan Konsumen Harus Lebih Ketat

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Gubernur Jabar, Ridwan Kamil khawatir dengan banyaknya korban dari jual/beli dan pinjaman online yang praktiknya semakin marak diberbgai kalangan.

Kemudan tersebur malah berbuntut buruk dan dijadikan meraup keuntungan oleh oknum tersebut, maka Emil panggilan Ridwan Kamil meminta perlindungan konsumen di bidang keuangan harus semakin ditingkatkan.

“Ini menjadi tangtangan bagi lembaga perlindungan konsumen, tantangannya adalah literasi,” kata Emil, Selasa (11/2/2020).

Emil menuturkan, pihaknya bersama Otoritas Jasa Keuangan didukung oleh dewan mendorong supaya literasi keuangan bisa menjangkau warga di daerah.

“Supaya tidak banyak tipu-tipu investasi dari organisasi [keuangan] yang tidak jelas. Dan ini juga untuk penguatan umat,” ucapnya.

Perlindungan konsumen penting mengingat pihaknya kini sedang memaksimalkan potensi perdagangan online, serta mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penguatan ekonomi kelas menengah.

“Kemudian perdagangan online ini sangat besar, khususnya di daerah-daerah perkotaan. Dimana online trading ini juga merupakan salah satu disrupsi digital yang sedang kita maksimalkan,” katanya

Emil mengaku, akan terus bersinergi dengan OJK dan industri keuangan di Jabar agar perlindungan konsumen bisa mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan konsisten.

“Tidak hanya fokus pada hal-hal yang sudah positif kami dengan OJK juga tangani yang kurang positif. Seperti literasinya, teknisnya. Mudah-mudahan tahun depan bisa lebih baik,” ujarnya.

Emil sendiri melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat mulai mengintensifkan perlindungan konsumen lewat pembentukan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) di sejumlah daerah.

“Kami harap dengam adanya ini bisa meminimalisir bertambahnya korban, akibat berbagai jasa pinjaman online,” tuturnya.

(AS)

Berita Terbaru

spot_img