BANDUNG, FOKUSJabar.id: Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia melakukan inovasi baru terkait penyelenggaraan haji tahun 2020. Setidaknya, ada 10 inovasi baru yang akan ditetapkan pada pelaksanaan haji tahun ini.
Ke-10 inovasi tersebut, penambahan layanan makan bagi jemaah haji di Makkah dari 40 kali menjadi 50 kali (tambahan sebelum dan sesudah Arafah). Penguatan fast track di bandara tanah air.
Tak hanya itu, Kemenag juga akan menggunakan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati sebagai bandara pemberangkatan jemaah haji asal Jawa Barat dan sekitarnya.
“Tahun ini kami akan menggunakan Bandara Kartajati untuk jemaah haji asal Provinsi Jabar dengan jumlah 38.852 jemaah atau 101 kloter,” kata Menag RI, Fachrul Razi dalam rilisnya, Senin (10/2/2020).
Di sisi lain, akan ada pula pembangunan sebanyak 60.000 toilet bertingkat di wilayah Mina, serta alokasi jemaah lansia sebesar 1 persen dari jumlah jemaah haji reguler atau sekitar 2.125 orang jemaah.
“Kami juga naikkan kuota cadangan jemaah haji dari 5 persen menjadi 10 persen dan 5 persen di antaranya untuk jemaah lansia. Nomor maktab di Armuza disesuaikan dengan nomor maktab di Makkah yang berbasis zonasi,” kata Menag.
Ada juga penambahan 10.000 kuota haji, kompetensi tim petugas haji, kelengkapan dokumen jemaah transfer anggaran operasional, jemaah haji lansia, layanan akomodasi jemaah haji, layanan konsumsi jemaah haji, pengembalian setoran jemaah haji hingga pembiayaan asrama haji.
“Meski banyak inovasi, namun tidak terjadi kenaikan dalam besaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 1441 Hijriah/2020 M sebesar Rp35,2 juta,” lanjut Menag.
(Asep/Bam’s)