BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pelaksanaan pemusatan latihan tim Judo Jawa Barat untuk PON XX tahun 2020 sudah digelar sejak awal Februari 2020 lalu. Tim judo Jabar berharap dukungan KONI Jabar untuk lancarnya pelaksanaan sentralisasi pelatda PON XX.
Sekretaris Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Jawa Barat, Arnold Silalahi menuturkan, latihan pada pelaksanaan pemusatan latihan berlangsung dua kali sehari selama enam hari dalam seminggu. Para atlet hanya diberikan waktu libur selama satu hari yakni di hari Minggu.
“Sentralisasi latihan ini diikuti 21 atlet dan fokus pada peningkatan fisik serta teknik. Volume latihan pun sudah cukup tinggi,” ujar Arnold saat ditemui di Dojo Judo Jabar, komplek olahraga Pajajaran, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (10/2/2020).
Dengan volume latihan yang cukup tinggi, lanjut Arnold, harus didukung dengan asupan vitamin dan suplemen yang memadai. Pasalnya, dana pelatda yang diberikan KONI Jabar belum bisa memenuhi kebutuhan vitamin maupun suplemen yang dibutuhkan atlet.
“Untuk makan, vitamin dan suplemen ini kita siapkan seadanya, disesuaikan dengan dana yang kita terima. Kita harap, ada tambahan untuk pemenuhan suplemen dan vitamin bagi atlet karena volume latihan mulai tinggi,” terangnya.
Selain pemenuhan kebutuhan vitamin dan suplemen, pihaknya pun berharap dukungan lain dari KONI Jabar untuk menjaga kebugaran serta mencegah cedera atlet. Salah satunya ketersediaan terapis bagi atlet.
“Di KONI Jabar memang ada tapi jumlahnya masih kurang. Saya kira bukan hanya atlet judo saja yang mengeluh membutuhkan terapis setelah melakukan latihan keras, juga atlet dari cabang olahraga lain. Apalagi judo kan olahraga beladiri sehingga sangat butuh terapis untuk mencegah cedera,” tuturnya.
Dalam pelaksanaan sentralisasi pelatda PON XX, Arnold mengaku jika pihaknya sudah menyiapkan bebgerapa agenda uji coba. Baik untuk agenda try in maupun try out.
Untuk agenda try in, pihaknya berencana untuk mengundang tim judo dari negara Asia Tenggara untuk melakukan latihan bersama dan atau uji tanding. Rencananya, try in tersebut akan digelar di bulan Juni 2020.
“Untuk try out, kita berharap bisa mengikuti kejuaraan di luar negeri. Untuk tempat dan waktunya kapan, kita masih mencari kejuaraan yang digelar di luar negeri. Kalau daerah pesaing kita seperti DKI Jakarta, Jatim, maupun Kaltim, rata-rata sudah melakukan latihan dan uji tanding di luar negeri,” tegasnya.
Seperti diketahui, Judo merupakan salah satu cabang olahraga andalan Jabar di ajang multieven olahraga tingkat nasional. Terakhir pada PON XIX tahun 2016, tim judo Jabar berhasil mendominasi dan keluar sebagai juara umum dengan raihan 12 medali emas, 5 perak, dan 12 perunggu dari total 22 nomor yang dipertandingkan.
Sedangkan untuk PON XX tahun 2020 di Papua, tim Judo Jabar sudah memastikan meloloskan 21 atlet yang akan berlaga di 19 nomor pertandingan. Tim judo Jabar sendiri ditarget untuk bisa meraih minimal 6 medali emas pada PON XX yang akan digelar pada Oktober 2020 mendatang di Papua.
(Ageng)