BANDUNG, FOKUSJabar.id: Cabang olahraga yang dipertandingkan pada Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI tahun 2020 di Papua dipastikan berkurang dibanding gelaran sebelumnya di Jawa Barat tahun 2016 lalu. Hal ini seiring dengan pencoretan dua cabang olahraga yakni bola voli duduk dan goal ball dari ajang Peparnas XVI/2020 – Papua.
Sebelumnya, tuan rumah Papua sudah menyatakan kesiapan menggelar 14 cabang olahraga di Peparnas XVI/2020 atau bertambah satu cabang olahraga dibanding Peparnas XV/2016 di Jawa Barat. Cabang olahraga tersebut yakni Bola Voli Duduk, Catur, Goalball, Sepakbola CP 5 Slide, Tenis Lapangan Kursi Roda, Tenis Meja, Tenpin Bowling, Atletik, Bulutangkis, Judo, Panahan, Renang, Angkat Berat, dan satu cabang olahraga baru yakni Bocci.
Namun dalam perkembangan terakhir, tuan rumah Papua justru menyatakan ketidaksiapan mereka menggelar cabang olahraga bola voli duduk dan goal ball. Dengan demikian, Peparnas XVI/2020 dipastikan hanya mempertandingkan 12 cabang olahraga.
“Iya, sekarang cabor yang dipertandingkan jadi 12 setelah goal ball dan voli duduk dicoret karena Papua tidak siap,” ujar Ketua NPCI Jabar, Supriyatna Gumilar, Kamis (6/2/2020).
Dengan pencoretan dua cabang olahraga tersebut, lanjut Supriyatna, pihaknya dengan terpaksa membubarkan tim goal ball dan bola voli duduk yang sudah menggelar sentralisasi latihan Pelatda sejak Januari 2020 lalu. Sebanyak 31 orang di dua cabang olahraga tersebut kemungkinan batal membela Jabar di ajang Peparnas XVI/2020.
“Tapi untuk atlet, kita beri kesempatan mereka untuk memilih dari 12 cabang olahraga yang masih dipertandingkan di Peparnas XVI. Kalau berprestasi dan menunjukkan performa menjanjikan, mereka bisa saja masuk dalam tim inti NPCI Jabar. Sebaliknya, jika tidak bisa menunjukkan prestasi maka mereka akan kita coret karena di tim pelatda saat ini masih diberlakukan promosi degradasi hingga Juli 2020 mendatang,” tuturnya.
Pencoretan dua cabang olahraga tersebut, diakui Supriyatna, memang merugikan meski tidak terlalu berpengaruh signifikan pada target pencapaian medali emas kontingen NPCI Jabar di Peparnas XVI/2020. Pasalnya, dua cabang olahraga tersebut hanya memperebutkan masing-masing satu medali emas.
“Kalau dua cabang olahraga itu dipertandingkan, kita cukup yakin medali emas jadi milik kita. Untuk itu, kita akan genjot cabang olahraga yang memang memperebutkan banyak medali emas seperti di atletik dan renang untuk menambah kehilangan medali emas dari dua cabang olahraga tersebut,” terangnya.
Pasca penetapan tim inti NPCI Jabar untuk Peparnas XVI/2020 pada Juli 2020, Supriyatna mengaku tidak akan menahan atletnya untuk membela provinsi lain selama mekanisme dan aturan mutasi ditempuh. Pasalnya, pihaknya ogah menghambat atlet untuk bisa berlaga di Peparnas XVI saat kesempatan itu ada.
“Setidaknya, mereka akan punya pengalaman berlaga di Peparnas XVI meski tidak membela Jabar. Sudah banyak provinsi yang mengincar atlet kita seperti tuan rumah Papua, Kaltim, Kalsel, Jatim, serta beberapa provinsi di Pulau Sumatera. Tapi nanti setelah penetapan tim inti,” tegasnya.
Terkait estimasi target untuk bisa mempertahankan gelar juara umum, Supriyatna mengaku jika pihaknya sudah menghitung peluang-peluang dari 12 cabang olahraga yang dipertandingkan di Peparnas XVI/2020. Termasuk cabang olahraga yang diproyeksikan sebagai lumbung medali emas bagi kontingen NPCI Jabar.
“Kalau dari estimasi kita, bisa meraih 30 persen daroi total nomor yang dipertandingkan itu sudah dipastikan bisa meraih juara umum. Hitungan kita di angka 130-150 medali emas, sudah pasti juara umum. Kalau pesaing, Jawa Tengah dan tuan rumah Papua,” tegasnya.
Seperti diketahui, Jabar berhasil menjadi juara umum Peparnas XV tahun 2016 dengan raihan 177 medali emas, 104 perak, dan 74 perunggu. Mengalahkan Jawa Tengah yang harus puas di posisi runner up dengan raihan 68 medali emas, 74 perak, dan 57 perunggu.
(Ageng)