Kamis 12 Desember 2024

Virus Corona Paksa Tim Wushu Jabar Cari Alternatif Lokasi Pemusatan Latihan

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Virus Corona yang mewabah di  Kota Wuhan China tampaknya menganggu  program pemusatan latihan (TC, training center) Pelatda PON XX yang dipersiapkan Pengurus Provinsi (Pengprov) Wushu Indonesia (WI) Jawa Barat Sebelumnya, Pengprov WI Jabar berencana menggelar pemusatan latihan Pelatda PON XX cabang wushu di Tiongkok untuk persiapan menghadapi PON XX 2020.

Sebagai informasi, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia (RI) telah mengeluarkan surat imbauan bernomor S.1..31.13/SET/I/2020 tertanggal 31 Januari 2020 terkait larangan partisipasi Indonesia pada berbagai event olah raga di Tiongkok.

Termasuk tryout atau pemusatan latihan sampai ada pemberitahuan lebih lanjut terkait keamanan di negeri tirai bambu tersebut.

“Tiongkok memang menjadi tujuan utama atlet wushu Jabar untuk berlatih dan beruji tanding, tapi dengan adanya arahan dan imbauan dari Kemempora RI tentu kami akan mematuhinya. Kami juga prihatin atas musibah ini dan berharap wabah corona cepat diatasi,” ujar Edwin, Selasa (4/2/2020).

Pada PON XIX/2016, tim wushu Jawa Barat berhasil meraih target empat medali emas dan pelaksanaan pemusatan latihan serta uji tanding di negeri Tirai Bambu menjadi salah satu faktor kesuksesannya. Dengan alasan tersebut, pihaknya pun kembali mengagendakan pelaksanaan pemusatan latihan atlet wushu Jabar di Tiongkok pada Juni 2020 mendatang dalam rangka persiapan menuju PON XX di Papua.

“Sebenarnya program kami ke Tiongkok masih lama, sekitar bulan Juni atau Juli. Kami berharap saat itu, musibah virus corona sudah teratasi dan larangan sudah dicabut. Tapi kalau belum teratasi, kami akan batalkan program pemusatan latihan di sana dan tidak akan memaksakannya,” terangnya.

Meski demikian, pihaknya akan tetap berupaya mendatangkan pelatih wushu berkualitas asal Tiongkok. Pasalnya, upaya mendatangkan pelatih asal Tiongkok ke Indonesia akan lebih meminimalisasi risiko terjangkit virus corona dibandingkan memberangkatkan rombongan atlet ke negeri tirai bambu.

“Kalau satu orang dari sana ke sini itu pengamanannya lebih memungkinkan, tidak terlalu berisiko karena bisa dilakukan screening dulu di sini. Apalagi, wabahnya kan di sana. Jadi sekarang yang terpenting mendatangkan pelatihnya dulu dari sana. Soal training camp, bisa ada opsi negara lain kalau memang Cina tidak memungkinkan” tegasnya.

Terkait opsi alternatif yang akan menjadi tempat pemusatan latihan tim Wushu Jabar untuk persiapan PON XX, Filipina dan Iran menjadi dua negara yang masuk dalam incaran. Iran merupakan salah satu negara kuat di Asia dalam olah raga bela diri wushu khususnya di nomor sanda (tarung). Sedangkan Filipina merupakan negara dengan prestasi olah raga wushu yang baik di Asia Tenggara usai menjadi juara umum pada SEA Games 2019.

“Kedua opsi negara itu kita hitung plus minusnya, meski tetap yang terbaik itu di Tiongkok. Jika harus pilih satu negara, Filipina jadi yang paling memungkinkan untuk sentalisasi karena lebih dekat dengan Indonesia”, tuturnya.

Selain itu, dari segi pembiayaan, pemusatan latihan akan lebih memungkinkan digelar di Filipina. Karena itu, Fililina akan menjadi opsi prioritas apabila larangan ke Tiongkok masih berlaku.

Saat ini, Edwin mengaku jika pelaksanaan latihan sudah berjalan sejak Oktober 2019. Pelaksanaan sentralisasi tim Wushu Pelatda PON XX Jabar diikuti oleh 16 atlet dengan rincian enam atlet Sanda dan sisanya di nomor Taolu (jurus).

“Pelatda sudah berjalan. Untuk Sanda sentralisasi di Majalaya, sementara untuk Taolu tersebar di beberapa titik. Selain latihan, kita tetap jaga performa dengan partisipasi pada berbagai kejuaraan bergengsi. Dengan potensi atlet yang dimiliki, kami optimistis untuk menghulang prestasi tahun 2016 di PON XX tahun 2020 dengan syaratnya ada pelatih asal Tiongkok atau berlatih di Tiongkok,” pungkasnya.

(ageng/dar)

Berita Terbaru

spot_img