BANDUNG, FOKUSJabar.id: Dalam rangka memfasilitasi kegiatan para warga lanjut usia (lansia), Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat resmikan Sekolah Lansia Sibulan, di Kantor Kecamatan Sukajadi, Rabu (5/2/2020).
Sekolah Lansia untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku lansia terhadap kesehatan, meningkatkan indeks kebahagiaan lansia, meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas serta meningkatkan kemandirian dari aspek kesehatan fisik, psikologi, sosial dan spiritual.
“Sekolah ini diharapkan bisa meningkatkan indeks harapan hidup para lansia. Sehingga mereka tetap bisa sehat dan mandiri,” ujar Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana usai resmikan Sekolah Lansia Sibulan di Kantor Kecamatan Sukajadi Kota Bandung, Rabu (5/2/2020).
Menurut Yana, meski berlabel sekolah, nantinya pendidikan yang disampaikan lebih ke aplikatif bukan teoritis. Mengingat para lansia lebih mudah untuk melakukan yang aplikatif.
“Tidak teorotis. Untuk pesertanya itu didata dulu, tawarkan kepada para lansia. Mau ikut atau tidak? Intinya lebih sukarela,” tuturnya.
Selain itu, pemkot Bandung juga berencana bakal bangun 4 sekolah lansia di Kota Bandung.
“Rencananya akan ada di Antapani, Sukajadi, Ujungberung dan Cinambo,” katanya.
Ketua Indonesia Ramah Lansia (IRL), Susiyana mengatakan, Sekolah Lansia akan mengajarkan mengenai pengenalan proses penuaan, pencegahan penyakit, meningkatkan kebugaran dan keseimbangan, pencegahan dimensia atau kepikunan dan keterampilan dan produktif.
“Salah satu program unggulan IRL, seperti pencegahan penyakit ada juga pojok dimensia. Jadi kepikunan itu ada upaya pencegahan dengan bermain gim seperti main puzzzle, supaya ada stimulasi motorik halus sehingga berfungsi baik,” jelasnya.
Lebih lanjut Susiyana mengatakan, tidak hanya sekedar mempelajari mengenai aspek kesehatan fisik. Tetapi juga memiliki keterkaitan antar elemen baik kesehatan fisik itu sendiri yaitu aspek sosial, psikologis, ekonomi dan spiritual.
“Contohnya di Sukajadi ini ada 12 kali pertemuan. Pertama materinya pengenalan proses penuaan. Lanjut memahami mengenai kondisinya (lansia). Selain itu Kita yang kenalkan program lansia. Tak hanya itu kita juga akan beri pengetahuan tentang gizi lansia. Makanan apa saja yang bisa maupun yang tidak bisa dicerna oleh lansia. Selain itu kita ajarkan musik juga kesenian,” jelasnya.
(Yusuf Mugni/Bam’s)