TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id : Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai pengawas industri jasa keuangan menyampaikan capaian perkembangan industri jasa keuangan di Priangan Timur sepanjang tahun 2019. OJK menyebut jika industri jasa keuangan di Priangan Timur di tahun 2019 mampu menunjukkan pertumbuhan positif.
Sampai akhirnya Desember 2019, aset perbankan di wilayah Priangan Timur meningkat dari Rp16.093,97 milyar menjadi Rp46.348 milyar atau 53,20 persen.
Pertumbuhan aset industri jasa keuangan ini dipengaruhi peningkatan dana pihak ketiga (DPK) berupa tabungan sebesar Rp727,34 milyar, deposito sebesar Rp561, 11 milyar dan giro sebesar Rp227,84 milyar. Sementara aktiva penyaluran kredit meningkat terutama sektor konsumsi mencapai Rp967 milyar.
Kepala OJK Tasikmalaya Edi Ganda Permana mengatakan, untuk kualitas rasio Non Performing Loan (NPL) di wilayah Priangan Timur berada di angka 2,84 persen. Angka ini melampaui rata-rata nasional yang berada di posisi 2,5 persen.
“Berdasarkan data, secara umum tingkat pertumbuhan ekonomi di wilayah Priangan Timur cukup baik di kisaran 7,84 persen, diatas pertumbuhan secara nasional di posisi 5,06 persen,” ungkap Ganda Permana saat Media Gathering di RM. Asstro, Jalan R. Ikik Wiradikarta No 9 Kelurahan Yudanagara, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (5/2/2020).
Untuk Kota Tasikmalaya, lanjutnya, aset perbankan mengalami peningkatan. Khususnya dalam penyaluran angka kredit yang mencapai Rp879,57 milyar. Nilai ini meningkat sebesar 4,29 persen.
“Rasio NPL perbankan di wilayah Kota Tasikmalaya berada di angka 3,71 persen, melebihi angka NPL se-Priangan Timur,” tambahnya.
Lebih lanjut dikatakan, jaringan kantor layanan perbankan yang beroperasi dalam melayani masyarakat, baik bank konvensional maupun bank syariah, di Priangan Timur tercatat 17 kantor pusat, 61 kantor cabang, 239 kantor cabang pembantu, 126 kantor kas, 23 kantor fungsional, 10 kantor layanan syariah serta 1 payment point.
“Keberadaan bank konvensional dan syariah ini diharapkan mampu mendukung perkembangan industri jasa keuangan di wilayah Priangan Timur untuk semakin tumbuh serta berkembang,” katanya.
Pihaknya optimis di tahun 2020, pertumbuhan kredit pun akan terus tumbuh dari tahun 2019 yang menyentuh angka kredit di 7,84 persen.
“Kita akan terus dorong seluruh industri jasa keuangan untuk meningkatkan kinerjanya agar pertumbuhan ekonomi serta pertumbuhan kredit mencapai di angka 12 persen, walaupun data tahun lalu pertumbuhannya dibawah 10 persen,” tegasnya.
(Seda/ars)