Kamis 12 Desember 2024

Gelar PBN, Unsil Ingin Lahirkan Lulusan Berkualitas dengan Wawasan Kebangsaan

TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id: Pendidikan Bela Negara (PBN) bagi para mahasiswa baru perguruan tinggi wajib diikuti. PBN sangat penting dalam upaya membentuk karakter generasi muda yang tangguh dalam mengantisipasi dan mengatasi berbagai bentuk ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang dihadapi bangsa dan negara yang saat ini semakin kompleks dan dinamis.

Demikian disampaikan Rektor Universitas Negeri Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya Prof. Rudi Priyadi saat upacara pembukaan PBN ke-34 bagi mahasiswa baru tahun Akademik 2019/2020 di lapangan Upacara Unsil, Jalan Siliwangi Nomor 30 Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (27/01/2020).

Kegiatan PBN ke-34 tahun 2020, diikuti kurang lebih 3.000 mahasiswa baru Unsil dari berbagai fakultas dan kejuruan. Pembukaan kegiatan pun dihadiri Rektor Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) Prof. Wahyudin Zarkasyi, mantan Rektor UPN Veteran Jatim Prof. Teguh Soedarto, serta mantan Rektor Universitas Tidar (Untidar) Prof. Cahyo Yusuf.

“PBN ini bagian visi misi dari perguruan tinggi Unsil untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, berjiwa usaha serta memiliki wawasan kebangsaan untuk menumbuhkan rasa kebangsaan dan cinta terhadap tanah air dan bangsa,” ujar Rektor.

Kegiatan bela negara yang dilaksanakan pihak kampus, lanjutnya, sebagai upaya untuk mendorong dan meningkatkan semangat jiwa dan rasa nasionalisme para mahasiswa sehingga mereka rela berkorban demi mempertahankan NKRI.

“Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa dan merupakan tulang punggung keberlangsungan bangsa. Sehingga hakekat pendidikan bela negara ini yakni semangat generasi penerus untuk membangun bangsa dan negara demi kemajuan, kesejahteraan, keadilan menuju masyarakat yang madani dan bermartabat,” sambungnya.

Lebih lanjut Rektor menjelaskan, tumbuhnya nilai-nilai bela negara dalam setiap jiwa mahasiswa akan menumbuhkan semangat persatuan, kesatuan dan kebersamaan, percaya diri, jujur serta bertanggungjawab, memiliki jiwa disiplin tinggi, peka dan peduli terhadap sesama, suka menolong serta rela berkorban demi bangsa dan tanah air.

Menurutnya, pemahaman bela negara bagi mahasiswa akan membentuk pribadi-pribadi yang berakhlak mulia dan berjiwa sosial sekaligus berintegritas tinggi. “Jika bela negara ini telah dipahami oleh seluruh rakyat, ini mampu mencegah sifat-sifat tercela seperti korupsi, kolusi dan nepotisme. Para mahasiswa pun akan mampu menangkal dan menghindarkan diri dari paham-paham yang menyimpang semacam radikalisme, ekstrimisme, terorisme, narkoba serta kriminalitas lainnya,” pungkasnya.

(Seda/ars)

Berita Terbaru

spot_img