CIAMIS, FOKUSjabar.co.id: Perhatian Pemerintah Kabupaten Ciamis Jawa Barat kepada warga miskin masih rendah. Buktinya rumah nenek Rokayah (70) warga di Dusun Cianda RT 1/6 Desa Sukahaji Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis nyaris ambruk tapi dibiarkan.
Parahnya lagi menurut pengakuan nenek Rokayah dia tak pernah mendapat bantuan dari pemerintah.
“Sudah 10 tahun berharap bantuan pemerintah, dengan mengajukan proposal rutilahu, namun lama tidak kunjung datang juga, tapi masyarakat sekitar akhirnya urunan untuk memperbaiki rumah,” kata Ketua DKM Masjid AL-Ihlas Dedi Suhendi ( 48).
Dedi Suhendi yang mendampingi Rokayah menjelaskan, Nenek Rokayah tak bisa berharap kepada dua anaknya Wawan (50) dan Agus (40) karena keduanya miskin juga.
Akhirnya pasrah dengan nasib sudah 10 tahun tinggal di rumah tidak layak dan nyaris ambruk. Bahkan kalau hujan sering bocor. Rumah itu kini memakai lima penyangga dari bambu, bahkan kalau hujan besar sangat membahayakan. Selain itu bagian diding belakang dan pinggir sudah tidak ada tutupnya, naamun mereka masih menempati.
” Kami kasian mereka itu orang miskin Rokayahnya tidak punya pekerjaan dan sehari-hari makan juga dibantu masyarakat,” terangnya.
Wawan anak nenek Rokayah bekerja mengayuh becak, sementara Agus kerjanya serabutan, jadi tidak mencukupi untuk membangun rumah.Bahkan untuk kehidupanya juga sulit, sehingga mereka itu dibantu masyarakat. Termasuk pembangunan rumahnya sekarang juga karena bantuan pemerintah tidak ada, makanya dibantu oleh swadaya masyarakat.
Diantaranya yang menyumbang kayu, semen dan pasir, direncanakan kalau sudah ngumpul bantuan direncanakan akan dibangun awal bulan pemwari.
“Karena kalau menunggu bantuan pemerintah keburu amruk duluan, bahkan sampai 10 tahun belum ada kucuran bantuan meski mengajukan provosal, ” jelas Dedi.
Kepala Dusun Cianda Toni Cahyadi membenarkan bahwa rumah Rokayah tidak layak , kalau pengajuan bersama ketua DKM sudah bikin provosal, dilayangkan kepeda pemerintah namun belum dapat bantuan. Karena rumah Rokayah hendak amruk, makanya secara inisiatif bersama masyarakat melakukan swadaya, dengan membantu memberikan berbagai material.
” Kami sangat berterimakasih kepada masyarakat yang memberikan donatur bantuan , semoga bermanpaat diterima, ” jelasnya.
Rokayah mengatakan umahnya nyaris amruk, tapi dirinya tidak mampu untuk membangunya, karena untuk bianya sehari-hari juga sulit, hanya mengandalkan bantuan masyarakat.
” Saya sudah tua tidak bisa bekerja, bahkan tidak bisa melihat, sedangkan anak saya juga tidak mampuh,” terang Rokayah.
Rokayah mengaku bahkan kalau hujan juga masuk air ke rumah, bahkan kalau ada angin kencang rumahnya sering bergetar. Makanya dengan adanya rencana masyarakat mau ada bantuan secara swadaya membangun rumahnya sangat bertrimakasih. ” Saya sangat bertrimakasih kepada masyarakat yang rela swadaya untuk saya,” tuntasnya.
Melihak kondisi itu, Persatuan Wartawan Indonesia Peduli turun tangan memberikan bantuan alakadarnya. Ketua PWI Peduli Iman S Rahman alias Ibro berharap pemerintah dan kaum dermawan turun tangan untuk membantu nenek Rokayah.
(dar)