BANDUNG, FOKUSJabar.id: Sejak hari Kamis (23/1/2020) sampai Minggu (26/1/2020) pukul 07.00 WIB telah terjadi kejadian banjir di beberapa kecamatan di Kabupaten Bandung. Tepatnya di Kecamatan Baleendah, Kecamatan Dayeuhkolot, Kecamatan Bojongsoang, Kecamatan Rancaekek, dan Kecamatan Majalaya. Ketinggian air di lima kecamatan tersebut bervariasi antara 10 cm sampai 2 meter.
Berdasarkan rilis yang diterima FOKUSJabar dari Pusdalops PB BPBD Provinsi Jawa Barat, air kembali meningkat pada tanggal Sabtu (25/01/2020) pukul 23.30 WIB akibat intensitas hujan tinggi yang hampir merata di wilayah Kabupaten Bandung dan Kota Bandung. Suplay air pun lebih dominan dari sungai Citarum dan Cikapundung.
Di Kecamatan Dayeuhkolot ketinggian muka air (TMA) antara 10-200 cm, lalu di Kecamatan Bojongsoang mencapai 10-150 cm, Kecamatan Baleendah dengan TMA 20-200 cm, Kecamatan Rancaekek (TMA 10-140 cm), dan Kecamatan Majalaya (TMA 10-25 cm). Akibat banjir tersebut, setidaknya 10.772 unit rumah, 411 sekolah, 57 tempat ibadah, serta 18 fasilitas umum di Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang dan Rancaekek pun terendam.
Akibat banjir di Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang dan Rancaekek setidaknya 17.998 kepala keluarga (KK) dengan jumlah sebanyak 60.055 jiwa terdampak. Dengan jumlah pengungsi di kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang mencapai 1.228 kepala keluarga (KK) atau 3.395 jiwa dengan rincian 169 Lansia, 139 Balita, 26 ibu hamil, 5 ibu menyusui, dan 1 disabilitas.
Dari total 1.228 KK yang mengungsi, sebanyak 113 KK atau 364 jiwa merupakan pengungsi dari Kecamatan Dayeuhkolot yang berasal dari tiga RW yakni RW 04, RW 05, dan RW 14. Lalu pengungsi dari Kecamatan Baleendah sebanyak 95 KK atau 331 jiwa dengan rincian 42 lansia, 29 balita, 3 ibu hamil, 5 ibu menyusui, dan 1 disabilitas.
(ars)