spot_img
Sabtu 4 Mei 2024
spot_img
More

    DPU Kota Bandung Diminta Cari Penyebab Banjir Rancabolang, Gedebage

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Beberapa lokasi di kawasan Bandung Timur diterjang banjir sejak Jumat (24/01/2020) malam lalu, pasca hujan deras yang mengguyur hampir seluruh wilayah Kota Bandung. Diantaranya di RW 03 dan tiga cluster di Perumahan Bumi Adipura Kelurahan Rancabolang, Kecamatan Gedebage.

    Meski air mulai surut pada Minggu (26/1/2020) pagi, namun beberapa lokasi masih tergenang air. Wali Kota Bandung, Oded M. Danial pun langsung mengunjungi lokasi banjir yang dinilai lebih tinggi dari biasanya. Ia menduga karena berbagai faktor, terlebih surutnya air juga sangat lamban.

    Mang Oded, sapaan akrabnya, langsung meninjau dan menyapa warga terdampak banjir yang ditemuinya dan memberikan sembako kepada warga tersebut.

    “Di sini (RW 03 Kelurahan Rancabolang) ada musibah banjir yang di luar kebiasaan, dengan tinggi selutut. Baru terjadi hari ini, warga juga menyampaikan seperi itu tadi,” kata Mang Oded.

    Menurutnya, informasi yang didapat di RW 03 dari 259 KK yang tinggal di daerah tersebut ada 1100 warga yang terdampak banjir. Ia pun menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk mencari tahu penyebabnya.

    “Saya sudah minta Kadis PU mencari penyebabnya. Karena baru pertama kali seperti ini, katanya banyak faktor penyebab. Bisa jadi ini alihan dari daerah Sapan, karena airnya lebih besar lagi di sana,” ungkapnya.

    “Nanti akan dikoordinasikan juga dengan Pemerintah Kabupaten Bandung, KCIC (PT Kereta Cepat Indonesia China) juga. Informasinya, di Sungai Cinambo sudah satu bulan baru normalisasi aliran airnya lancar, tapi kok bisa banjir seperti ini,” imbuhnya.

    Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, Didi Ruswandi mengatakan, penyebab banjir di daerah tersebut faktor utama hujan tahun ini yang besar dengan durasi pendek sehingga datangnya air sekaligus.

    “Informasinya juga dari BMKG puncak hujan sampai Februari, diprediksi mulai Maret tidak terlalu besar. Saya sudah berkeliling di Sapan juga sudah penuh dengan air,” ucap Didi.

    Menurut Didi, di wilayah tersebut sedang ada proses pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung. Tapi dengan curah hujan yang deras, itu lebih berpengaruh untuk penyebab terjadinya banjir.

    Didi menceritakan, ada beberapa lokasi yang asalnya kebun tapi sekarang dibangun rumah dan bisa jadi faktor penyebab banjir. Selain itu, ada beberapa irigasi kecil yang tidak sengaja tertutup oleh proses pembangunan, namun saat ini sudah dibuka dan lancar kembali.

    “Di Babakan Karet ada lahan Pemkot Bandung. Kita juga akan kaji kemungkinan untuk dibuat kolam retensi di sana. Karena Sungai Cinambo dam Cipamokolan Sub DAS (Daerah Aliran Sungai), misal kalau hujan Cinambo penuh, Cipamokolan malah kering,” tandasnya.

    (Asep/ars)

    Berita Terbaru

    spot_img