CIREBON, FOKUSJabar.id: Kadis Kesehatan Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni mengatakan bahwa isu malnutrisi yang masih menjadi fokus nasional, menjadi tantangan juga bagi wilayah Jawa Barat.
Demikian disampaikan Eni dalam kegiatan diskusi rangkaian program #IndonesiaSIAP (Sadar Gizi, Inisiatif, Aktif, Peduli), sekaligus peringatan Hari Gizi Nasional di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (25/1/2020).
Dalam kegiatan bertajuk ‘Gizi Optimal untuk Generasi Milenial’ itu, Frisian Flag Indonesia bersama PERGIZI PANGAN Indonesia menggandeng Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, dan Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon.
Eni mengatakan, berbagai inisiatif telah dilakukan, seperti pemberian tablet penambah darah untuk para remaja dengan kepatuhan minum obat mencapai 61,2 persen dari sasaran 98.538 remaja, kepada sasaran ibu hamil 52.975 dengan anemia 10,72 persen atau 5.679 orang di Kabupaten Cirebon.
Saat ini terdapat 465 kasus gizi buruk anak balita. Menurut dia, kegiatan edukasi dasar terkait gizi di wilayah Cirebon dan sekitarnya adalah bagian dari solusi mengatasi masalah gizi buruk tersebut.
“Selain diskusi, kolaborasi dengan pihak-pihak terkait juga perlu dilakukan guna membantu terbentuknya generasi unggul di masa depan,” kata dia.
Upaya tersebut, kata dia, dilakukan sejalan dengan agenda presiden, salah satunya penguatan program promotof dan preventif melalui pemenuhan gizi dan imunisasi balita.
“Selain pemenuhan gizi, dilakukan juga edukasi publik tentang pentingnya pola hidup sehat untuk menekan angka penyakit tidak menular,” kata Eni.
Sementara itu, Ketua IDI Kabupaten Cirebon dr. Ahmad Fariz Malvi Zamzam Zein mengatakan bahwa memastikan kecukupan asupan protein hewani, kata dia, juga menjadi salah satu upaya mengatasi permasalah gizi.
Menurut dia, protein hewani memiliki asam amino esensial (komponen gizi dari luar tubuh) sangat diperlukan. Kekurangan zat gizi tersebut bisa menganggu pertumbuhan tubuh.
“Memastikan edukasi dan pemahaman kesehatan reproduksi, termasuk kecukupan gizi, sejak remaja juga dapat membantu lahirnya generasi unggul di masa mendatang, termasuk di dalamnya terbebas dari stunting,” kata Ahmad.
Oleh karena itu, kata dia, penting bagi para calon orangtua membuat perencanaan dan mempersiapkan kesehatan reproduksi sejak usia remaja.
Perwakilan PERGIZI PANGAN Indonesia dr. Mira Dewi berharap, hadirnya #IndonesiaSIAP di Cirebon bisa menjadi salah satu solusi menekan angka kekurangan gizi.
“Kolaborasi ini di mulai dengan kerja sama Frisian Flag Indonesia dengan PERGIZI PANGAN Indonesia yang menghadirkan produk susu bubuk FRISIAN FLAG® KOMPLETA, yaitu susu bubuk keluarga bergizi dan terjangkau,” kata Mira.
Produk susu ini pun diformulasikan dengan memenuhi semua regulasi yang berlaku dan mempertimbangkan kandingan gizi yang dibutuhkan masyarakat sebagai upaya menjawab permasalah gizi di Indonesia.
Coorporate Affairs Director PT FFI Andrew F Saputri mengatakan, sebagai produsen produk bernutrisi Frisian Flag, pihaknya turut berupaya menekan kasus malnutrisi di Indonesia, salah satunya dengan produk susu terlengkap dan terjangkau.
“Kami berharap #IndonesiaSIAP menjadi langkah dalam upaya menekan angka malnutrisi dan meningkatkan kualitas hidup di wilayah Cirebon. Kami percaya, kemudahan akses terhadap produk gizi terbaik serta peningkatan literasi gizi menjadi fondasi penting dalam membangun generasi unggul di masa depan,” kata Andrew.
(LIN)