Kamis 12 Desember 2024

Pembuatan Kolam Retensi Rancasari Diprotes Warga, Kang Yana Minta Maaf.

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pembangunan Kolam Retensi di RW 12 Perumahan Bumi Inten, Kelurahan Derwati, Kecamatan Rancasari, berbuah protes warga setempat. Padahal, pembangunan Kolam Retensi dibuat atas dasar permintaan developer kompleks tersebut.

Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengaku baru mengetahui protes warga setempat setelah adanya pemberitaan di media massa.

“Kalau ternyata ini (pembuatan Kolam Retensi) dianggap tidak ada sosialisasi, saya atas nama Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung minta maaf,” ucap Kang Yana (sapaan wakil wali kota Bandung) di Balai Kota, Jalan Wastukencana Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/1/2020).

Dalam hal ini, Pemkot Bandung menganggap pembangunan telah disepakati bersama. Artinya, semua telah mengetahui soal adanya rencana pengerukan sebidang tanah yang sekarang ini tengah dalam tahap pengerjaan.

“Karena kita anggap ada satu permintaan dari warga melalui developernya dan developernya menyampaikan ke kita. Jadi kita berpikir developer sudah mewakili warga. Ini saya punya suratnya soal permintaan dari warga,” jelasnya.

Diketahui, Pemkot Bandung tengah membangun kolam retensi seluas 7X275 meter persegi dengan kedalaman dua meter di atas fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) seluas 685 meter persegi. Kolam retensi tersebut, berada di perumahan Bumi Inten RW 12.

“Secara fungsi sebetulnya itu fasilitas umum (fasum) atau fasilitas sosial (fasos) Ruang Terbuka Hijau (RTH) tapi fungsinya bertambah jadi retensi kalau kata saya ada perbaikan fungsi,” papar Yana.

Selain itu, kebutuhan pembuatan Kolam Restensi dinilai urgent. Terlebih saat musim hujan.

“Kan sudah musim hujan, saya baca koran hari ini, saya kaget juga. Niatan kita baik dan kita anggap ada satu permintaan dari warga melalui developernya, selanjutnya pihak pengembang menyampaikan ke kita dan kita anggap itu niat baik. Disamping itu juga saat ini kita sebanyak mungkin membuat  kolam retensi. Untuk sisi lahan itu memungkinkan, jadi  kenapa tidak,” tegasnya. 

Untuk teknis lahan, Yana mengatakan, tidak terlalu besar.

“Mudah-mudahan Februari selesai secara fungsi. Yang di interchange 149 lagi proses,”pungkasnya.

(Yusuf Mugni/ars)

Berita Terbaru

spot_img