CIAMIS, FOKUSJabar.id: Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Budi Kurnia mengaku, Kabupaten Ciamis tidak memiliki ikon dari segi wisata maupun kuliner.
Adapun objek wisata Karangkamulyan, Astane Gede Kawali, Situ Lengkong Panjalu dan Kolam Renang Tirta Winaya belum dimaksimalkan untuk menjadi ikon Ciamis.
Selama ini, peran Dinas terhadap keberadaan wisata unggulan di Ciamis hanya sebatas pengelolaan retribusi, dengan target PAD yang belum maksimal.
Tahun 2019 lalu mencapai sebesar 69,02 persen dari target PAD Wisata Pemerintah Kabupaten Ciamis Rp 790.050.400 dari target pencapaian sebesar Rp 1.144,718,000 di lima Destinasi Wisata dan retribusi fasilitas umum yang dikelola Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis.
” Untuk tahun 2019 memang ada peningkatan dari tahun 2018 yang hanya mencapai 24 persen dati target pencapaian PAD,” ucap Budi, Selasa (21/1/2020).
Budi menjelaskan, untuk menciptakan Destinasi yang menarik perlu peran investasi serta konsep yang matang dengan melibatkan semua aspek dan stakeholder, termasuk peran penting kearifan lokal yang dimiliki Ciamis yaitu unsur Kegaluhan.
“Untuk tahun ini, kita sudah mengajukan rencana investasi dengan revitalisasi objek wisata melibatkan semua elemen dengan harapan terciptanya ikon wisata di Kabupaten Ciamis,” jelasnya.
Kepala Bidang Promosi Wisata Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis, Toto menambahkan, kategori wisata ada tiga. Yakni, Rintisan Binaan dan Unggulan. Untuk unggulan, Karangkamulyan, Astane Gede Kawali, Situ Lengkong Panjalu dan Kolam Renang Tirta Winaya. Dalam hal promosi harus dilakukan secara proporsional.
“Untuk promosi wisata kita lakukan sesuai porsinya. Kalau objek wisatanya jelek kenapa kita mesti promosi besar-besaran. Kesannya jadi membohongi publik. Jika diukur secara proporsional, biaya promosi wisata itu sangat mahal. Tapi sesuai anjuran Pak Bupati, kita bekerja saja tanpa mengeluh,” ucap Toto.
Untuk nominal anggaran promosi wisata, Toto tidak bisa menyebutkan. Menurut dia, pihaknya masih tetap optimis meski tidak memiliki objek wisata unggulan seperti Pangandaran.
“Masih ada objek wisata religi dan wisata alam yang memang saat ini masih dalam proses rintisan,” pungkasnya.
(Riza M Irfansyah/Bam’s)